Ratusan Mantan Anggota NII Cabut Baiat di Sumbar
Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, Irjen Pol Marthinus/Foto: Antara

Bagikan:

ACEH - Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Irjen Pol. Marthinus Hukom, berpendapat bahwa pencabutan baiat ratusan mantan anggota NII (Negara Islam Indonesia) merupakan kesadaran bersama-sama untuk bangkit menjaga keutuhan NKRI.

"Hal yang sama juga lakukan Densus di Lampung tiga bulan lalu, tapi jumlahnya tidak sampai sebanyak ini, hari ini saya melihat terciptanya kesadaran masyarakat dalam membangun bersama," terang Marthinus di Pulau Punjung, Kabupaten Dharasraya, Sumatera Barat (Sumbar), dikutip VOI dari Antara, Kamis, 28 April.

Cabut Baiat Mantan Anggota NII

Marthinus menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan cabut baiat 391 mantan anggota NII Dharmasraya dan pengucapan sumpah setia kepada NKRI di Auditorium Kantor Bupati Dharmasraya, Sumbar.

Densus 88 mengapresiasi Pemprov Sumbar dan Pemkab Dharmasraya yang memberikan respons kepada fenomena radikalisme, terorisme, dan intoleransi di Sumbar berapa waktu lalu. Densus 88 juga mengapresiasi wali nagari Sungai Dareh, IV Koto Pulau Punjung, Sungai Kambuik, Gunung Selasih, Taratak Tinggi, dan Panyubarangan. Daerah-daerah tersebut merupakan lokasi penyebaran mantan NII.

"Kerja sama yang baik antara Densus dan pihak terkait menghasilkan hal yang luar biasa seperti momentum hari ini," katanya.

Menurut Marthinus, diantara orang-orang tersebut banyak yang hanya mejadi korban dari ketidakhuan serta ketidakpahaman terhadap orang-orang yang memiliki kepentingan untuk memperoleh keuntungan dari pergerakan tersebut.

Dia mengatakan Densus 88 tidak ingin mengedepankan sikap represif dalam penanganan teror, namun berkomitmen melakukan pendekatan duduk bersama masyarakat yang terindikasi melakukan penyimpangan dan memahami sesuatu yang salah.

"Perlu disampaikan kehadiran Densus adalah bagian dari anak bangsa yang ingin merangkul dengan penuh cinta dan kasih. Bagi kami ini lebih penting dari penangkapan dan penegakan hukum," katanya.

Budaya Masyarakat Minang

Densus 88, tambahnya, juga percaya masyarakat Minang memiliki akar budaya dan semboyan kuat, yakni adat basandi syarak syarak basandi kitabullah sebagai identitas yang akan mempertahankan ketahanan sosial masyarakat Minang.

"Momen ini sekaligus menunjukkan anak bangsa punya kesadaran untuk bersama membangun negara. Sehingga melihat kondisi serta perkembangan saat ini densus tidak kuatir tentang penyebaran faham radikalisasi yang lebih masif ke depan," katanya.

Marthinus Hukom menyatakan,  Densus 88 juga menitipkan saudara atau warga yang telah mencabut baiat kepada pemerintah daerah setempat dan masyarakat agar mereka tidak sendiri dalam menjaga keutuhan NKRI.

Artikel ini telah tayang dengan judul Densus 88 Nilai Cabut Baiat Ratusan NII Jadi Momen Bangkit Jaga NKRI.

Selain anggota NII, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.