ACEH - Merangkak merupakan gerakan mandiri yang bisa dilakukan oleh bayi untuk berpindah. Ini menjadi langkah pertama bayi menuju mobilitas mandiri, kata Rallie McAllister. Terus, mulai usia berapa bayi bisa mulai merangkak? Ada fakta soal bayi merangkak apa lagi yang perlu diketahui?
Berikut VOI paparkan beberapa fakta mengenai tahapan perkembangan motorik bayi yang berhubungan dengan gerakan merangkak.
BACA JUGA:
Fakta Soal Bayi Merangkak
Merangkak tergantung keterampilan motorik dasar, visual-spasial, dan kognitif
Ketika bayi mulai merangkak, otot punggung, leher, bahu, lengan, dan inti harus cukup kuat untuk menopang berat badan dan menjaga keseimbangan. Tak hanya mengandalkan otot gerak motorik dasar, bayi memerlukan penglihatan binocular untuk fokus pada satu target.
Bayi yang merangkak mengembangkan keterampilan navigasi dan menghafal fakta, terang dokter McAllister, dilansir Parents. Ketiga jenis keterampilan tersebut, membangun persepsi mengenai ia harus berkeliling meja lalu melewati kursi untuk sampai pada keranjang bermainnya.
Rangkakan pertama usia 6 hingga 10 bulan
Secara umum, bayi mulai merangkak saat menginjak usia 6--10 bulan. Dengan kata lain, jika bayi usia 7 bulan belum bisa merangkak, itu masih tergolong normal. Beberapa bayi mungkin melewati tahapan merangkak, mereka bisa langsung merayap dan mencoba berjalan. Itu berarti, tahapan bisa dialami berbeda-beda oleh setiap bayi.
Hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah membantu dan mengenali respons motoriknya. Seperti ketika ia mulai membangun kekuatan di leher, bahu, lengan, dan batang tubuh untuk mengangkat kepala melihat sekelilingnya. Ketika ia mulai menendang saat posisi tengkurap, itu berarti sedang memperkuat pinggul dan kakinya.
Pada bayi, merangkak merupakan gerakan mandiri untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Gerakan ini merupakan langkah pertama menuju mobilitas mandiri, kata Rallie McAllister, M.D.. Lantas mulai usia berapa bayi bisa merangkak? Apakah normal jika bayi usia 7 bulan belum bisa merangkak? Berikut fakta mengenai tahapan perkembangan motorik pada bayi berkaitan dengan gerakan merangkak.
Bayi akan mengalami tahap merangkak saat melakukan mini push-up. Ia mengangkat bahu atau menopang dirinya dengan lengan. Kemudian, ia belajar mengangkat tubuh dengan kedua lengan serta lutut. Selanjutnya, si kecil akan bergoyang ke depan dan belakang hingga akhirnya mendorong dengan lututnya lalu bergerak.
Bagaimana jika hingga usia 12 bulan atau 1 tahun belum bisa merangkak tetapi menyeret satu sisi tubuhnya dan belum menunjukkan kemajuan apapun dalam bergerak? Karena banyak faktor yang memicu gerakan tersebut, yang terbaik disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak.
Jenis gaya merangkak
Ada lima gaya merangkak yang dialami bayi.
- Perayapan klasik, bayi menggerakkan satu tangan dan kaki yang berlawanan secara bersamaan untuk mendorong ke depan.
- Scoot, menyeret bagian bawah untuk melintasi lantai.
- Perayapan kepiting, bayi bergerak dengan satu lutut ditekuk dan lutut lainnya diluruskan baik untuk bergerak ke depan atau ke samping.
- Perayapan komando, berbaring telungkup dan menggunakan lengan untuk bergerak maju.
- Perayapan mundur, bergerak ke arah belakang saat merangkak.
Menurut David Elkind, penulis Parenting on the Go: Birth to Six, A to Z, dari kelima gerakan merangkak di atas, meski terlihat aneh, tetapi tidak ada yang salah. Tambah Elkind, yang penting bayi terlibat dalam gerak mandiri.
Artikel ini telah tayang dengan judul Normalkah Bayi 7 Bulan Belum Bisa Merangkak? Ketahui Fakta dan Tahapannya.
Selain fakta soal bayi merangkak, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.