Bagikan:

YOGYAKARTA - Viral di media sosial mengenai pemberian kopi pada bayi sebagai upaya pencegahan epilepsi. Lantas benarkan bayi diberi kopi untuk mencegah epilepsi? Mitos atau fakta?

Artikel ini akan mengupas tuntas fakta dan mitos seputar pemberian kopi pada bayi untuk mencegah epilepsi, serta memberikan informasi yang akurat dan terpercaya bagi para pembaca.

Mitos dan Fakta Seputar Epilepsi

Berikut ini beberapa hal penting terkait dengan penyakit epilepsi, yang beberapa diantaranya masih rancu antara mitos dan fakta medis:

  • Dua Kategori Serangan Epilepsi

Dilansir dari laman siloamhospitals, serangan epilepsi terbagi menjadi dua kelompok utama, tergantung pada area awal gangguan aktivitas listrik di otak: serangan umum dan serangan fokal.

Serangan umum melibatkan kedua sisi otak, menyebabkan kejang di seluruh tubuh dan hilangnya kesadaran.

Sementara itu, serangan fokal, atau parsial, hanya mempengaruhi sebagian otak. Serangan jenis ini terbagi lagi menjadi serangan fokal sederhana (gejala terbatas pada bagian tubuh tertentu, dengan kesadaran tetap terjaga) dan serangan fokal kompleks (dapat menyebabkan perubahan kesadaran).

  • Epilepsi dan Mistis

Epilepsi adalah gangguan yang disebabkan oleh aktivitas listrik otak yang tidak normal, bukan kondisi mistis.

Terdapat dua klasifikasi berdasarkan penyebab, yaitu epilepsi idiopatik (primer), yang penyebabnya tidak diketahui, dan epilepsi simptomatik (sekunder), yang disebabkan oleh kondisi medis seperti infeksi otak, cedera kepala, atau tumor.

Baca juga artikel yang membahas 7 Tips Hidup Sehat untuk Penderita Epilepsi

  • Kejang Bukan Hanya Milik Epilepsi

Kejang adalah gejala utama epilepsi, tetapi dapat juga dipicu oleh faktor lain seperti demam tinggi, gula darah rendah, trauma kepala, atau konsumsi alkohol berlebihan.

Oleh karena itu, kehadiran kejang tidak selalu mengindikasikan epilepsi.

  • Bayi Diberi Kopi untuk Mencegah Epilepsi

Menurut penjelasan dr. Daulika Yusna, Sp.A, yang disampaikan melalui laman Mayapada Hospital, anggapan bahwa pemberian kopi hitam dapat mencegah kejang pada bayi adalah keliru.

Meskipun kafein memang digunakan dalam dunia medis untuk merangsang pernapasan bayi yang mengalami masalah pernapasan, kafein yang diberikan bukanlah kopi hitam.

Perlu diketahui, kafein yang digunakan dalam pengobatan berasal dari obat-obatan yang telah teruji keamanannya dan diberikan sesuai resep dokter.

Kopi hitam memang mengandung antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan dalam kadar tertentu, tetapi manfaat tersebut tidak mencakup pencegahan kejang, terutama pada bayi.

Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak langsung mempercayai informasi yang beredar dan menerapkannya pada bayi. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi bayi.

  • Langkah-Langkah Pencegahan Epilepsi

Meskipun serangan epilepsi seringkali muncul tanpa peringatan, risiko penyakit ini dapat dikurangi dengan langkah-langkah pencegahan.

Ini termasuk vaksinasi pada anak-anak, olahraga teratur, menjaga tekanan darah dan kolesterol stabil, serta menghindari alkohol dan rokok.

  • Manifestasi Klinis Epilepsi

Pengenalan gejala epilepsi sangat penting untuk penanganan yang tepat. Selain kejang, gejala dapat mencakup kedipan mata cepat, tatapan mata ke atas, kebingungan setelah kejang, kekakuan otot, gerakan menyentak tak terkendali, dan kehilangan kesadaran mendadak. Untuk itu, pertolongan pertama yang cepat dan tepat sangatlah di butuhkan.

  • Epilepsi Dapat Menyerang Semua Usia

Walaupun lebih sering terjadi pada anak-anak, epilepsi dapat muncul pada usia berapa pun. Penyakit ini tidak mengenal batasan usia.

Selain bayi diberi kopi untuk mencegah epilepsi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!