Mudik Diizinkan, Dinkes Aceh Percepat Vaksinasi COVID-19
Ilustrasi/Foto: Antara

Bagikan:

ACEH - Pemerintah telah mengizinkan masyarakat melakukan mudik Ramadan dan Lebaran tahun ini. Terkait hal tersebut, Dinkes Aceh akan terus mempercepat cakupan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh, Iman Murahman,  pemprov Aceh belum mengatur kebijakan terkait mudik Ramadan dan Lebaran tahun ini, tetapi akan mengikuti pemerintah pusat.

“Belum ada kebijakan, tapi pasti mengikuti kebijakan pusat, minimal sudah ada penguat. Upaya yang kami lakukan ialah mempercepat cakupan vaksinasi,” terang Iman di Banda Aceh, Jumat 25 Maret, dikutip VOI.

Data Dinkes Aceh Terkait Capaian Vaksinasi COVID-19 Jelang Mudik

Berdasarkan data Dinkes Aceh, vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Tanah Rencong mencapai 3.850.620 orang atau 83,5 persen dari target pemerintah sebanyak 4.610.820 orang.

Sementara, cakupan vaksinasi dosis kedua di Aceh masih tergolong rendah, yaitu 2.539.614 orang atau 55,1 persen. Vaksinasi dosis ketiga atau penguat masih di angka 5,3 persen atau sebanyak 244.172 orang.

Iman menjelaskan, hingga saat ini pemerintah terus melakukan vaksinasi ke sejumlah kelompok sasaran, seperti tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, kelompok lansia, masyarakat rentan dan umum, kelompok remaja usia 12--18 tahun, serta kelompok anak usia 6--11 tahun.

Pemerintah terus menggencarkan vaksinasi, terutama untuk dosis kedua, minimal bisa segera tercapai 70 persen. Percepatan juga dilakukan terhadap vaksinasi bagi kelompok lansia dan kelompok anak-anak karena masih rendah juga.

Peran Vaksinasi COVID-19

Ia menjelaskan penguatan vaksinasi dosis dua, vaksinasi lansia dan anak-anak ini bertujuan untuk mencegah warga terinfeksi COVID-19 varian omicron. Dengan vaksinasi penguat, apabila terinfeksi, maka gejala yang ditimbulkan tidak berat.

“Saya fikir intinya ada di vaksinasi, selama vaksinasi ada di dosis dua, itu kemungkinan untuk gejala berat hanya sebanyak 5 persen, tapi selama vaksinasi dosis dua tidak terlaksana dengan baik, ada yang dropout, itu mungkin bisa terkena sampai 10--20 persen,” katanya dikutip Antara.

Hingga saat ini, ujar dia, kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 43.409 orang, di antaranya yang telah sembuh 39.547 orang, yang meninggal dunia 2.164 orang dan yang masih dalam perawatan medis atau isolasi mandiri 1.698 orang.