Banjir Melanda, Budi Daya Ikan Aceh Timur Rugi Rp12 Miliar
Udang jerbung, komoditas udang di Indonesia. ANTARA/HO-Dok KKP

Bagikan:

ACEH - Berdasarkan catatan Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Aceh Timur, banjir telah menyebabkan kerugian di sektor budi daya ikan Aceh Timur. Kerugian tersebut menyentuh nilai Rp12 miliar.

"Kerugian banjir sektor perikanan selama sepekan mencapai Rp12 miliar. Ini data kami laporkan ke BPBD Aceh Timur untuk diteruskan ke BNPB di Jakarta," terang Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Timur, Cut Ida Mariya, Sabtu, 16 Januari, dikutip VOI dari Antara.

Luas Lahan Budi Daya Ikan Aceh Timur Terdampak Banjir

Cut Ida Mariya menjelaskan, Aceh Timur memiliki tambak perikanan budi daya seluas 18.791 hektare. Dari total tersebut, tambak yang terdampak banjir seluas 1.954,70 hektare.

Dia menyebutkan, tambak terdampak banjir itu tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Aceh Timur. Untuk komoditas perikanan yang terdampak banjir terdiri udang vaname, bandeng, nila, salin, dan kakap.

Kelima kecamatan yang dimaksud adalah Kecamatan Julok, Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Rantau Seulamat, Kecamatan Pereulak Barat, dan Kecamatan Pereulak.

"Dampak bencana banjir akhir tahun ini telah mengakibatkan banyak tambak masyarakat, terutama budi daya perikanan mengalami kerusakan, sehingga gagal panen," kata Cut Ida Mariya.

Pendataan Fasilitas Rusak

Sementara, Bupati Aceh Timur, Hasballah meminta instansi terkait melaporkan data kerusakan akibat banjir, termasuk sektor perikanan. Hal ini penting untuk upaya membantu masyarakat yang terdampak bencana alam tersebut

"Kepala OPD segera update data terbaru apa pun bentuk kerusakan infrastruktur yang rusak. Ini harus segera dilaksanakan agar pemerintah pusat dapat mengetahui apa kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana," terang Hasballah.

Artikel ini telah tayang dengan judul Sektor Budi Daya Ikan Aceh Timur Rugi Rp12 Miliar Akibat Banjir.

Selain budi daya ikan Aceh Timur, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh.