Kasus Varian Omicron di Indonesia Meningkat, Mayoritas Tak Bergejala Sakit
Ilustrasi-(Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

ACEH - Kasus COVID-19 varian B.1.1.529 atau varian omicron di Indonesia bertambah 92 kasus per hari ini. Jumlah tersebut membuat total kasus di Tanah Air mencapai 506 kasus. 

Menurut keterangan Jubir Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, 415 dari 506 orang yang terinfeksi varian omicron merupakan warga negara Indonesia dan warga negara asing dengan riwayat perjalanan ke luar negeri. Jumlah penderita varian omicron transmisi lokal sebanyak 84 orang.

Mayoritas Penderita Varian Omicron di Indonesia Tak Bergejala Sakit

Sebagian besar orang yang terserang varian omicron mengalami gejala ringan atau bahkan tidak mengalami gejala sakit sehingga tidak membutuhkan perawatan di rumah sakit. Kemenkes, lanjut Nadia, menyediakan pelayanan kesehatan jarak jauh bagi pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Kami bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah," katanya melalui keterangan resmi, dikutip VOI dari Antara, Rabu, 12 Januari.

Kemenkes Imbau Masyarakat Siaga

Ia menambahkan, Kemenkes menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Plaxlovid dalam terapi pasien COVID-19 gejala ringan. Nadia mengimbau warga siaga menghadapi gelombang penularan varian omicron karena varian ini tingkat persebarannya sangat cepat.

Dalam upaya menekan risiko penularan COVID-19, selain memberlakukan aturan perjalanan dan ketentuan karantina ketat pemerintah berupaya meningkatkan kekebalan warga terhadap serangan virus corona dengan menyediakan layanan pemberian vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi penguat bagi warga berusia 18 tahun ke atas.