Unggah Cuitan "Allahmu Lemah", Ferdinand Hutahaean Mengaku Ada Perdebatan Hati dan Pikiran
Ferdinand Hutahaean di Bareskrim Polri (Foto: Rizky AP/VOI)

Bagikan:

ACEH - Ferdinand Hutahaean, terlapor kasus dugaan penistaan agama, penuhi panggilan pemeriksaan kepolisian. Ferdinand datang dengan membawa bukti riwayat kesehatan.

"Saya bawa salah satunya bukti riwayat kesehatan," terang Ferdinand kepada wartawan, Senin, 10 Desember, dikutip VOI.

Ferdinand mengatakan, bukti riwayat kesehatan yang dia bawa menjadi penjelasan mengenai akar masalah dari kasus dugaan penistaan agama yang menjeratnya. Dia mengaku menderita sebuah penyakit yang menyebabkan hati dan pikirannya tidak sinkron.

"Karena inilah penyebabnya ya bahwa yang saya sampaikan kemarin menderita sebuah penyakit sehingga timbullah percakapan antara pikiran dengan hati," terangnya.

Penyakit Ferdinand Hutahaean yang Membuat Hati dan Pikiran Berdebat

Ketika disinggung soal cuitan "Allahmu Lemah" diunggah dalam keadaan tidak sadar, Ferdinand membantahnya. Dia hanya menekankan ada gejolak antara hati dan pikirannya sehingga membuat cuitan itu di akun Twitter-nya.

"Kalau dibilang dalam keadaan tidak sadar tidak juga, tetapi permasalahan pribadi saya membuat pikiran saya dengan hati saya tejadi perdebatanlah. Pikiran saya menyatakan sudahlah saya akan mati, kira-kira begitu," kata Ferdinand.

"Jadi cuitan daya itu untuk saya sendiri jadi tidak untuk menyerang pihak mana pun tetapi itu adalah percakapan antara pikiran saya dengan hati saya," lanjutnya.

Dugaan Pelanggaran Ferdinand Hutahaean

Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean dilaporkan atas dugaan penyebaran hoaks atau penistaan agama ke Bareskrim Polri. Pelaporan itu buntut cuitan "Allahmu Lemah" di akun Twitter-nya, @FerdinandHaean3.

Ferdinand diduga melanggar Pasal 45 a ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2, Undang-Undang 11 Tahun 2008 tentang ITE, dan Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 KUHP. 

Artikel ini telah tayang dengan judul Ferdinand Hutahaean Mengaku Menderita Penyakit, Ada Gejolak Hati dan Pikiran Sehingga Berkicau 'Allahmu Lemah'.