ACEH – Harga minyak goreng mengalami kenaikan, tetapi Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, mengeklaim bahwa hal tersebut masih wajar. Dia mengatakan, kenaikan tersebut dipicu oleh meningkatnya harga minyak sawit mentah (CPO) di dunia.
"Fluktuasi dalam tahap wajar. Beberapa kali saya cek di pasar, harga-harganya, minyak goreng sempat naik, sempat turun juga. Fluktuasi cukup cukup kondusif dalam harga yang tidak terlalu tinggi," terang Jerry dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 22 Desember, dikutip VOI.
BACA JUGA:
Dia mengatakan, fluktuasi minyak goreng di pasar murni akibat kenaikan harga CPO di pasar dunia. Sementara, kenaikan harga CPO disebabkan oleh membaiknya permintaan di tengah pemulihan ekonomi dunia.
Upaya Pemerintah Terkait Kenaikan Harga Minyak Goreng
Jerry juga menjelaskan, kenaikan harga minyak goreng kali ini cenderung terjadi pada minyak goreng kemasan. Kenaikan harga minyak goreng curah dengan kemasan sederhana dia sebut tidak terlalu tinggi.
Untuk stabilisasi harga minyak goreng di pasar, terang Jerry, pemerintah sudah melakukan intervensi berupa penggelontoran minyak goreng sebanyak 11 juta liter dengan kemasan sederhana dan dibanderol Rp14 ribu per kemasan.
Menurutnya, langkah tersebut sudah cukup mampu menjaga ketersediaan pasokan minyak sehingga diharapkan harga minyak ikut turun nantinya.
"Ini adalah salah satu cara dan kiat dari pemerintah untuk bisa memastikan bagaimana kita mengantisipasi dan juga memberikan stabilitas komoditi lebih khusus untuk minyak goreng. Dengan ini kita juga bisa memastikan harga minyak terkendali dengan baik dan juga bisa dikontrol dengan baik. Konsumen juga bisa membeli dengan harga yang relatif kondusif," tuturnya.
Artike ini telah tayang dengan judul Harga Minyak Goreng Naik, Wamendag Jerry Sambuaga Bicara Mengejutkan: Beberapa Kali Saya Cek ke Pasar, Fluktuasi Masih Tahap Wajar.
Selain harga minyak goreng, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh.
