Terjadi Teror Penembakan di Pos Polisi Aceh, Pelaku Belum Terendus
Ilustrasi (VOI)

Bagikan:

ACEH - Aksi teror penempakan pos polisi di Kecamatan Panton Reue, Kabupaten Aceh Barat, oleh orang tak dikenal (OTK) terus diusut. Guna mengetahui identitas pelaku, polisi saat ini masih mengumpulkan bukti.

Penyerangan tersebut terjadi pada Kamis, 28 Oktober. Aksi ini bermula ketika dua anggota sedeng berjaga. OTK tiba-tiba menembaki pos polisi seolah tanpa ampun.

Menurut Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Winardy, aksi terror penembakan terjadi saat dini hari.

"Memang betul telah terjadi penembakan oleh OTK. Kejadian terjadi sekira pukul 03.15 WIB," terang Winardy, Jumat, 29 Oktober.

Belum Ada Petunjuk Pelaku Penembakan di Pos Polisi Aceh

Taka da korban jiwa akibat aksi penembakan tersebut, baik dari warga sipil maupun anggota kepolisian.

"Tidak ada korban jiwa dari anggota Polri ataupun masyarakat. Dua anggota kita yang jaga bisa menghindar dengan tiarap," katanya.

Usai aksi penyerangan itu, langkah penyelidikan langsung dilakukan. Olah tempat kejadian perkara pun digelar dan hasilnya menemukan banyak selongsong senjata laras panjang.

"Di TKP kita temukan beberapa selongsong peluru dari senjata laras panjang," ungkap Winardy.

Selain itu, ditemukan juga proyektil yang diduga kuat berasal dari senjata para pelaku. Proyektil itu ditemukan di dinding pos hingga bagian mobil milik masyarakat sekitar.

"Proyektil peluru yang menempel di dinding pos pol dan pada satu unit mobil masyarakat yang diparkir di sekitar pos pol," kata Winardy

Sementara untuk kerusakan akibat penyerangan itu, Winardy belum bisa merinci. Sampai saat ini, pihaknya mesih mendata semua dampak akibat penyerangan tersebut.

"Kerusakan sementara masih diinventarisi," tandas Winardy.

Meski demikian, lanjut Winardy, belum ditemukan alat bukti petunjuk untuk menyimpulkan dalang penyerangan itu. Sejauh ini, alat bukti yang sudah dikumpulkan akan dianalisis lebih jauh.

"Belum ada yang kita curigai. Kita masih mendalami semua kemungkinan motif yang berhasil kita kumpulkan," katanya.

Pada kesempatan berbeda, Kapolres Aceh Barat, AKBP Andrianto Argamuda, mengatakan dari hasil olah tempat kejadian perkara muncul dugaan pelaku menggunakan dua senjata api sekaligus. Dugaan ini berdasarkan hasil pendalaman dari selongsong dan proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian.

Kedua senjata api yang diduga digunakan pelaku adalah senapan serbu AK-47 dan SS1 atau M-16. Hanya saja, masih butuh penyelidikan lebih lanjut untuk memastikannya.

"Tapi untuk kepastiannya harus dilakukan uji laboratorium,” kata Andrianto.

Artikel ini telah tayang dengan judul Perburuan Pelaku Teror yang 'Menggila Bombardir' Pospol di Aceh.

Selain teror penembakan di pos polisi Aceh, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!