ACEH - Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional bersama PT Astra International Tbk. melakukan pelepasan ekspor kopi Aceh Gayo Arabika ke Inggris sebanyak satu kontainer senilai sekitar Rp1,4 miliar.
Kopi kebanggan Aceh ini dikelola oleh Pesantren Darul Mujahadah Al Waliyyah, PT Merador Kopi Berjaya, dan Koperasi Gayo Leuser Antara.
“Pelepasan ekspor ini merupakan salah satu hasil kerja sama Ditjen PEN Kemendag dan PT Astra International Tbk dalam program Pengembangan Ekspor Produk Unggulan Desa. Dalam kerja sama ini, kami berkomitmen meningkatkan kapasitas ekspor sekitar 755 desa dalam program DSA agar berdaya saing dan mampu berkompetisi di pasar global,” ungkap Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi, Minggu, 24 Oktober, dikutip dari Antara.
BACA JUGA:
Target 100 Desa Ekspor Mandiri Kopi Aceh Gayo
Acara pelepasan ekspor digelar di Takengon, Aceh Tengah. Mewakili Bupati Aceh Tengah, hadir Sekda Kabupaten Aceh Tengah, Subhandhy, serta disaksikan secara virtual oleh Atase Perdagangan di Den Haag dan Atase Perdagangan di London.
Pesantren Darul Mujahadah Al Waliyyah, PT Merador Kopi Berjaya, dan Koperasi Gayo Leuser Antara merupakan fasilitator kopi Aceh Gayo yang berasal dari Desa Sejahtera Astra (DSA) Takengon yang selama ini bekerja sama membina petani kopi Aceh Gayo.
Dalam program tersebut, lanjut Didi, kedua pihak sepakat untuk menciptakan minimal 100 desa yang bisa melakukan ekspor secara mandiri dan mendapatkan repeat order dalam kurun waktu kerja sama selama dua tahun.
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Marolop Nainggolan, mengungkapkan bahwa pelepasan ekspor kali ini diharapkan bisa membuat kopi dari Indonesia lebih dikenal luas. Inggris merupakan negara tujuan ekspor Indonesia ke-9 dengan nilai ekspor sebesar 15 juta dolar AS.
“Kami berharap, kegiatan pelepasan ekspor ini akan menandai peningkatan nilai ekspor kopi Indonesia, sekaligus membawa kopi Aceh Gayo menjadi lebih dikenal lagi oleh dunia,” kata Marolop.
Penandatanganan Letter of Intent
Setelah menggelar pelepasan ekspor, dilakukan penandatanganan Letter of Intent antara PT Astra International Tbk dengan The Coffee Cupping International (CCI) yang berkantor pusat di Belanda.
Penandatanganan dilakukan oleh Executive Producer The Coffee Cupping International, Sharon Reyes, dan Head of Environment & Social Responsibilty PT Astra, Diah S. Febrianti.
Selain mencakup tentang komitmen pembelian kopi yang akan dikirimkan pada awal 2022, kerja sama ini juga mencakup peningkatan kapasitas petani dan pengembangan perkebunan kopi Indonesia yang berkelanjutan untuk pasar global.
Saat ini, Belanda merupakan negara tujuan ekspor kopi ke-23 Indonesia dengan nilai ekspor sebesar 3,88 juta dolar AS.
“Penandatanganan ini juga merupakan tindak lanjut dari pengiriman sampel kopi DSA yang difasilitasi oleh Atase Perdagangan RI di Den Haag, Belanda beberapa bulan yang lalu,” kata Marolop.
Menurut Head of Corporate Social Responsibility PT Astra International Tbk., Bondan Susilo, dalam kerja sama dengan Kemendag, Astra memberikan dukungan peningkatan kapasitas (capacity building), peningkatan fasilitas produksi, dan sertifikasi cupping berstandar Eropa bagi petani dan produsen kopi Aceh Gayo.
“Sedangkan, Kemendag memberikan dukungan untuk membuka akses pasar dan promosi ekspor kepada buyers melalui jejaring Perwakilan Perdagangan di luar negeri,” imbuhnya.
Program DSA Takengon memberikan dampak sosial khususnya pertumbuhan di sektor ekonomi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang ada di Takengon, khususnya untuk produk unggulan kopi Aceh Gayo.
Adapun fokus petani kopi binaan DSA Takengon tersebar di beberapa wilayah, antara lain Bukit Kemuning, Berawang Dewal, Jagong, Gegearang, Merah Said, Paya Dedep, Wihni Durin, Angkup, dan Atu Gajah.
Marolop menambahkan, Kemendag mengapresiasi dan memberikan selamat kepada Kabupaten Aceh Tengah, yang telah berhasil mengembangkan kopi sebagai salah satu produk ekspor unggulannya.
“Kopi Aceh Gayo merupakan salah satu contoh produk Indikasi Geografis Indonesia yang pertama diakui pasar global, khususnya pasar Eropa. Karenanya, Kemendag senantiasa memberikan perhatian bagi pengembangan Indikasi Geografis kopi gayo,” kata Marolop.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari-Agustus 2021, kopi merupakan komoditas ekspor unggulan Indonesia, dengan nilai ekspor kopi mencapai 476,76 juta dolar AS.
Pada periode yang sama, Aceh merupakan provinsi pengekspor kopi terbesar ke-4 Indonesia dengan nilai ekspor mencapai 49,89 juta dolar AS. Sedangkan, negara tujuan ekspor utama kopi Indonesia adalah Amerika Serikat, Mesir, Jepang, Malaysia, Italia, dan Spanyol.
Artikel ini telah tayang dengan judul Keren, Kemendag Lepas Ekspor Kopi Gayo ke Inggris.
Selain kopi Aceh Gayo, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!