Keturunan Sultan Aceh Minta Bantuan ke Pemimpin Turki
Foto via Antara

Bagikan:

ACEH – Cut Putri, Keturunan Sultan Aceh yang juga pemimpin Darud Donya, mengirimkan surat resmi kepada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Surat tersebut berisi permohonan bantuan terkait situs sejarah yang terancam punah.

"Surat itu berisi permohonan bantuan kepada pemimpin Turki untuk membantu Aceh yang kini tengah berada dalam kondisi darurat," ungkap Cut Putri di Banda Aceh, Rabu, 6 Oktober, dilansir Antara.

Cut Putri menjelaskan, dalam surat tersebut disampaikan bahwa saat ini Aceh membutuhkan bantuan Turki untuk membantu menyelamatkan khazanah dan warisan Islam Asia Tenggara yang ada di Aceh karena sedang kritis dan terancam dimusnahkan.

Cut Putri menyampaikan, situs sejarah tersebut, contohnya adalah makam kuno para raja dan ulama kesultanan Aceh Darussalam, termasuk makam para ulama dan perwira pasukan Turki Usmani yang dulu dikirim oleh Sultan Turki Utsmani untuk membantu Kesultanan Aceh.

Penjelasan Keturunan Sultan Aceh Soal Situs Kesultanan Aceh

Situs yang paling terancam, kata Cut Putri, adalah khazanah peninggalan sejarah peradaban bangsa Turki di kawasan situs sejarah istana Darul Makmur Kuta Farushah Pindi Gampong Pande Banda Aceh, yang terancam musnah dengan dibangunnya proyek IPAL Banda Aceh.

"Kawasan bersejarah berisi ribuan makam para raja dan ulama Kesultanan Aceh Darussalam dan peninggalan bangunan-bangunan kuno," ujarnya.

Cut Putri menuturkan, selama bertahun-tahun proyek IPAL diprotes oleh rakyat Aceh, segala usaha damai sudah dilakukan oleh segenap rakyat Aceh untuk menyadarkan para pemimpin yang hendak memusnahkan warisan budaya Islam di Aceh.

"Para raja dan ulama Kesultanan Aceh adalah para aulia, pendiri tonggak sejarah tegaknya dakwah Islam di Asia Tenggara, yang telah memilih tanah Aceh sebagai tempat bersemayam tulang-belulangnya," kata Cut Putri.

Karena itu, lanjut Cut Putri, pihaknya menyatakan bahwa Aceh dalam kondisi darurat dan sangat membutuhkan bantuan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, serta dukungan dari segenap rakyat Turki.

Cut Putri menuturkan, sebelumnya mereka sudah membincangkan hal ini secara langsung dengan Wakil Perdana Menteri Turki dalam kunjungan kenegaraan bersama Duta Besar Turki.

"Besar harapan kami agar Presiden Recep Tayyip Erdogan bersama segenap rakyat Turki dapat membantu kami di sini yang sedang berjuang," ujarnya.

Cut Putri juga menerangkan, hubungan diplomatik antara Kesultanan Aceh dan Turki telah terjalin sejak ratusan tahun lalu. Kesultanan Aceh dan Turki kerap saling membantu dalam dakwah Islam dan untuk melawan penjajahan.

"Sejarah juga mencatat eratnya korespondensi antarkedua negara, termasuk permohonan bantuan dari para Sultan Aceh kepada Turki, saat Aceh berada dalam kondisi darurat," demikian Cut Putri.

Seperti diketahui, pemerintah Banda Aceh kembali melanjutkan pembangunan proyek IPAL di Gampong Pande kota setempat pada akhir Februari 2021. Bangunan itu sempat dihentikan karena banyak ditemukan situs bersejarah seperti nisan makam raja dan ulama Aceh pada 2017 lalu.

Kemudian, kelanjutan pembangunan tersebut menuai kritikan serta penolakan dari berbagai kalangan masyarakat Aceh, terutama warga setempat, budayawan hingga keturunan Raja Aceh.

Artikel ini telah tayang dengan judul Bukan ke Jokowi, Keturunan Sultan Aceh Kirim Surat ke Presiden Turki Erdogan Minta Bantuan soal Kondisi 'Darurat'.

Selain keturunan Sultan Aceh, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!