ACEH - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, berkata kepada Presiden Israel, Isaac Herzog, warga Palestina harus diizinkan masuk ke Israel selama Ramadan 1443 Hijriyah atau tahun 2022. Dia berkomunikasi dengan Herzog melalui telepon.
Presiden Erdogan juga menyambut baik pernyataan Israel dan Palestina beberapa waktu lalu yang menyerukan pelonggaran ketegangan, dikutip VOI dari The National News, 4 April.
BACA JUGA:
Sikap Erdogan Terkait Masjid Al-Aqsha dan Warga Palestina
Sementara, dilansir The Times of Israel, Erdogan juga mendesak Israel memastikan akses selama 24 jam penuh ke Masjid Al-Aqsha selama Ramadan. Dia juga meminta Israel mempertahankan kebijakannya yang hanya mengizinkan muslim salat di kompleks tersebut, sebut pernyataan kantor Presiden Erdogan. Turki dan Israel baru-baru ini meningkatkan hubungan dengan energi sebagai kekuatan pendamai.
"Kedua presiden menekankan bahwa pada malam liburan Ramadan dan Paskah ada kebutuhan tindakan untuk menjaga ketenangan di seluruh wilayah," sebut pernyataan Kantor Presiden Herzog.
Dalam panggilan telepon yang sama, Herzog juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa pada Ramadan 1443 H ini kepada Erdogan dan warga Turki. Hal tersebut langsung mendapat balasan.
"Atas nama saya sendiri dan seluruh warga Turki, saya ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Paskah bagi warga Israel dan orang-orang Yahudi," kata Presiden Erdogan.
Posisi Turki
Bulan lalu Presiden Herzog berkunjung ke Turki untuk pembicaraan dengan Presiden Erdogan. Erdogan mengatakan, dia akan mengirim Menteri Luar Negeri dan Energi ke Israel untuk pembicaraan.
Turki, yang mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, mengatakan pihaknya yakin pemulihan hubungan dengan Israel juga akan membantu menemukan solusi untuk masalah ini. Tetapi, tidak akan mengabaikan komitmen kepada Palestina untuk hubungan yang lebih baik dengan Israel.
Diketahui, bulan lalu Presiden Herzog mengunjungi Turki untuk pembicaraan dengan Presiden Erdogan. Pemimpin Turki mengatakan dia akan mengirim Menteri Luar Negeri dan Energi ke Israel untuk pembicaraan.
Turki, yang mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, mengatakan pihaknya yakin pemulihan hubungan dengan Israel juga akan membantu menemukan solusi untuk masalah ini. Tetapi, tidak akan mengabaikan komitmen kepada Palestina untuk hubungan yang lebih baik dengan Israel.