Paus Fransiskus Bersama Perwakilan Agama Lain Termasuk Islam Buat Seruan Terkait Penyelamatan Bumi
Paus Fransiskus. (Wikimedia Commons/Xonn)

Bagikan:

ACEH – Pada Senin Paus Fransiskus bersama para pemimpin agama lain membuat seruan bersama terkait Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) yang diadakan bulan depan.

Mereka menyeru agar COP26 menawarkan solusi konkret untuk menyelamatkan Bumi dari “krisis ekologi yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

Pertemuan  bertajuk Faith and Science: Towards COP26 yang dilakukan kemarin mempertemukan para pemimpin Kristen, termasuk Uskup Agung Canterbury Justin Welby dan Patriark Ekumenis Ortodoks Bartholomew, serta perwakilan dari agama Islam, Yudaisme, Hindu, Sikh, Buddha, Konfusianisme, Taoisme, Zoroastrianisme, dan Jainisme.

"COP26 di Glasgow merupakan panggilan mendesak untuk memberikan tanggapan efektif terhadap krisis ekologi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan krisis nilai yang kita alami saat ini. Dan dengan cara ini menawarkan harapan nyata kepada generasi mendatang," jelas Paus Fransiskus, mengutip Reuters, 4 Oktober.

"Kami ingin mengiringinya dengan komitmen dan kedekatan spiritual kami," lanjutnya dalam pidato yang dia berikan kepada para peserta pertemuan.

Paus Fransiskus Dukung Pengurangan Pemanasan Global

Dalam pidato tertulisnya, Fransiskus mengatakan bahwa perbedaan budaya dan agama mesti dilihat sebagai kekuatan dalam mempertahankan kelestarian lingkungan.

"Masing-masing dari kita memiliki keyakinan agama dan tradisi spiritualnya, tetapi tidak ada batasan atau hambatan budaya, politik, atau sosial yang menghalangi kita untuk berdiri bersama," ujar Paus Fransiskus.

Seruan itu, yang menggambarkan perubahan iklim sebagai "ancaman besar", diserahkan kepada Menteri Luar Negeri Italia, Luigi Di Maio, dan Alok Sharma dari Inggris, Presiden COP26, di Glasgow, Skotlandia.

"Para pemimpin agama yang datang ke sini hari ini mewakili sekitar 3/4 dari populasi dunia. Itu adalah persentase yang signifikan dari orang-orang di seluruh dunia dan itulah mengapa suara mereka sangat penting," kata Sharma setelah pertemuan yang diselenggarakan oleh Vatikan, Inggris dan Italia.

Welby, pemimpin spiritual Anglikan dunia, menyerukan “arsitektur keuangan global yang bertobat dari dosa masa lalunya”, termasuk perubahan aturan pajak untuk mempromosikan aktivitas kelingkungan.

"Kami telah dalam 100 tahun terakhir menyatakan perang terhadap ciptaan. Perang kami melawan iklim mempengaruhi yang termiskin di antara kami," tukas Welby.

Seruan tersebut mendesak semua pemerintah mengadopsi rencana untuk membantu membatasi kenaikan suhu global rata-rata hingga 1,5 derajat Celcius, di atas tingkat pra-industri dan untuk mencapai emisi karbon nol bersih sesegera mungkin.

Negara-negara kaya harus memimpin dalam mengurangi emisi mereka sendiri dan dalam membiayai pengurangan emisi negara-negara miskin, katanya.

"Kami memohon kepada masyarakat internasional, berkumpul di COP26, untuk mengambil tindakan cepat, bertanggung jawab, dan berbagi untuk menjaga, memulihkan, dan menyembuhkan kemanusiaan kami yang terluka dan rumah yang dipercayakan kepada pengelolaan kami," kata seruan itu, yang mengikuti pertemuan online selama berbulan-bulan di antara para anggota 40 atau lebih pemimpin agama.

Beberapa peserta menekankan bahwa tidak ada bangsa yang bisa berjalan sendiri.

"Jika satu bangsa tenggelam, kita semua tenggelam," kata Rajwant Singh, seorang pemimpin Sikh dari Amerika Serikat, yang menyanyikan sebuah puisi untuk para peserta.

Untuk diketahui, Paus Fransiskus sangat mendukung tujuan kesepakatan Paris PBB 2015 untuk mengurangi pemanasan global. Sementara, para uskup Skotlandia mengatakan pada bulan Juli lalu, Paus Fransiskus direncanakan akan menghadiri pembukaan COP26, jika kesehatan memungkinkan. Keputusan diharapkan dalam beberapa hari ke depan.

Artikel ini telah tayang dengan judul Bersama Perwakilan Agama Islam hingga Taoisme, Paus Fransiskus Serukan COP26 Capai Solusi Penyelamatan Bumi.

Selain berita Paus Fransiskus, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!