ACEH - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkap, kanker payudara masih menjadi masalah besar di berbagai negara berkembang. Ini menyusul laporan angka kematian mencapai 685 ribu kasus hingga 2020.
"Komitmen dan tanggung jawab bersama dari semua pemangku kepentingan sangat penting dalam memastikan keberhasilan pencegahan dan pengendalian kanker payudara melalui promosi kesehatan, skrining, deteksi dini, dan pengobatan standar," kata Budi Gunadi Sadikin dilansir Antara, Minggu, 1 Agustus.
BACA JUGA:
Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Global Cancer Observatory 2020 menunjukkan sekitar 2,3 juta perempuan didiagnosis menderita kanker payudara dan 685.000 di antaranya meninggal.
“Saya percaya dengan bekerja sama, membangun kekuatan kita dan mengalokasikan sumber daya yang cukup, kita dapat mencapai hasil yang lebih baik untuk pengendalian kanker payudara di kawasan Asia Tenggara dan secara global," katanya.
Kanker Payudara Menurut Perwakilan WHO
Sementara itu perwakilan dari WHO, Benjamin Anderson, berpendapat bahwa tantangan terbesar kanker payudara adalah kepenyintasan yang meliputi reintegrasi, mengatasi stigma, kondisi keuangan, dukungan, dan layanan paliatif.
“Untuk itu agar efektif, deteksi dini kanker payudara harus ditindaklanjuti dengan efektif, tepat waktu, disertai pengobatan dan layanan pendukung," katanya.
Ia pun berharap agar adanya inisiatif secara Global Breast Cancer dapat menurunkan angka kematian akibat kanker payudara di dunia sebesar 2,5 persen per tahun, di antara tahun 2020 hingga 2040.
Upaya yang dilakukan di antaranya kegiatan promosi kesehatan untuk deteksi dini, diagnosis kanker payudara tepat waktu dan tata laksana kanker payudara yang komprehensif.
Artikel ini telah tayang dengan judul Menkes Budi: Kanker Payudara Masih Jadi Masalah Besar Negara Berkembang.
Selain kanker payudara, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!