ACEH - Muhadjir Effendy, Menteri Koordninator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, menginstruksi otoritas terkait untuk mendeteksi kemungkinan adanya varian baru SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang dibawa oleh ratusan pekerja migran di Kepulauan Riau dan Sumatra Utara.
"Inilah pentingnya dilakukan genome sequencing. Mereka yang dari luar negeri harus kita antisipasi karena fokus kita ke pencegahan varian baru seperti ada dari Afrika, Inggris, ataupun India," terang Muhadjir, dilansir Antara, Rabu, 19 Mei.
Ia mengatkan bahwa hal tersebut sebagai bentuk respons terhadap laporan adanya 170 pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia di Kepulauan Riau (Kepri) dinyatakan positif COVID-19.
Para PMI Telah Dinyatakan Bebas COVID-19 di Malaysia
Kondisi serupa dilaporkan terjadi di Provinsi Sumatra Utara (Sumut). Ditemukan 33 PMI dari Malaysia telah terkonfirmasi positif COVID-19.
BACA JUGA:
Sebelumnya, para PMI itu telah mengantongi surat keterangan bebas COVID-19 dari Malaysia, tetapi setelah dilakukan isolasi dan pemeriksaan ulang di Indonesia, diketahui bahwa sebagian orang terkonfirmasi positif.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, telah menginstruksikan jajaran Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk melakukan genome sequencing terhadap para PMI itu.
"Orang-orang yang masuk dari Malaysia yang positif langsung dilakukan genome sequencing saja. Saya sudah instruksikan itu ke Litbangkes bahwa semua yang positif itu supaya terus kita pantau," katanya.
Budi menambahkan masyarakat tetap patuh menjalankan protokol kesehatan terutama memakai masker yang diyakini mampu mengurangi penularan COVID-19 hingga 95 persen.
"Terakhir yang paling penting, semua aparat harus diyakinkan untuk melaksanakan dan melaporkan hasil 3T secara transparan," katanya.
Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Deteksi Varian Baru COVID-19, Muhadjir Minta Pekerja Migran Indonesia Asal Malaysia Jalani Genome Sequencing. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!