Perbaikan Mulai Tampak, Airlangga Hartarto Optimis dengan Ekonomi Nasional
Airlangga Hartarto (Antara)

Bagikan:

ACEH - Pandemi COVID-19 menghantam ekonomi dunia, tak terkecuali Indonesia. Sejumlah negara sudah menunjukkan pemulihan ekonominya, salah satunya China.

Indonesia pun mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi pada kuartal I 2021. Meski masih terkontraksi, angkanya jauh lebih kecil dibandingkan kuartal IV 2020.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa pemerintah telah melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi sejak kuartal III 2020.

Ekonomi Nasional Menuju Tren Positif

Realisasi pertumbuhan kuartal I 2021 adalah minus 0,74 persen (yoy) menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia semakin baik menuju ke tren positif.

"Pemulihan ekonominya terlihat dan konfirmasi bahwa kita pada tren yang menuju positif dan ini adalah curve-nya adalah kurva V seperti di berbagai negara lain," terangnya dalam konferensi pers virtual, Rabu, 5 Mei.

Airlangga Hartarto mengatakan bahwa ekonomi Indonesia menuju ke tren positif bisa dilihat dari harga konstan pada kuartal I 2021 yang memiliki produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp2.703 triliun atau mendekati posisi kuartal I 2020.

Kemudian, demand side juga menuju ke arah lebih baik, seperti konsumsi rumah tangga, yaitu minus 2,23 persen atau meningkat dibandingkan kuartal IV 2020 serta konsumsi pemerintah yang mencapai 2,96 persen.

Oleh sebab itu, Airlangga optimis ekonomi secara keseluruhan akan tumbuh yang dimulai pada kuartal II 2021. Menurutnya, keberhasilan reformasi struktural akan menjadi faktor pendongkrak ekonomi dalam jangka menengah.

"Diperkirakan di kuartal II adalah 6,9 sampai 7,8 persen," jelasnya.

Apabila melihat PDB berdasarkan harga konstan, realisasi pada kuartal II 2020 relatif rendah, yaitu hanya Rp2.589,8 triliun. Sementara, kuartal sebelumnya Rp2.703,1 triliun. Sedangkan, PDB harga konstan untuk kuartal I 2021 sebesar Rp2.703 triliun.

"Apabila PDB harga konstan kita (kuartal II) sama dengan di triwulan I 2021, maka dia sudah melompat 5,62 persen. Oleh karena itu, pemerintah confident angka 6,9 persen atau 7 persen bisa tercapai di triwulan II 2021," ucapnya.

Kuartal II 2021, pemerintah memproyeksikan semua komponen tumbuh. Konsumsi rumah tangga naik 6,9 sampai 7,9 persen, konsumsi LNPRT 5 persen sampai 5,5 persen, konsumsi pemerintah 7,6 persen sampai 7,9 persen, investasi 6,4 persen sampai 8,3 persen, ekspor 10,5 persen sampai 12 persen, dan impor 9,5 persen sampai 14 persen.

Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!