Usut Pembunuhan Brigadir J, Komnas HAM Sebut Ada Dugaan Pengaburan Fakta
Rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan/DOK FOTO: Rizky Sulistio-VOI

Bagikan:

ACEH - Komnas HAM menduga ada upaya pengaburan fakta dalam penanganan kasus pembunuhan Brigadir J atau yang memiliki nama lengkap Nopryansah Yosua Hutabarat. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.

Dia menjelaskan, dugaan itu muncul karena pihaknya mengalami kesulitan untuk mengonfirmasi keterangan para saksi dengan barang bukti yang ada, seperti CCTV yang sebelumnya disebut rusak.

"Indikasi-indikasi hampir sama dengan yang diperiksa Inspektorat Khusus (Insus) ya, bahwa ada dugaan-dugaan misalnya pengaburan fakta," terang Taufan, Selasa, 9 Agustus, dikutip VOI.  

Pemeriksaan Terkait CCTV dan Data Komunikasi

Dia mengatakan, pemeriksaan terhadap hasil penelitian Tim Siber Bareskrim Polri mengenai hasil digital forensik berupa rekaman CCTV dan data komunikasi dari 15 ponsel yang diperiksa sangat penting untuk mengungkap kasus tersebut.

"Karena itu penting sekali. Selain CCTV itu apa? jejak komunikasi yang lain, supaya tidak kemudian semata-mata mengandalkan keterangan orang per orang," jelasnya.

Oleh sebab itu, Taufan menambahkan, Listyo Sigit Prabowo selaku Kapolri mengambil tindakan meminta Irsus melakukan pemeriksaan.

"Dalam pemeriksaan kami juga ada indikasi-indikasi itu," sambungnya.

Pemeriksaan Saksi

Komnas HAM telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi mulai dari ajudan atau ADC hingga asisten rumah tangga (art) mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Namun ada keterangan yang berbeda mencuat ke publik sehingga turut merubah konstruksi peristiwa sebelumnya.

"Kalau keterangan orang per orang coba dilihat awal dikatakan begini, untuk pembandingnya kan sulit maka kembali ke dia. Ketika dia mengubah keterangannya konstruksi peristiwa bisa berubah kan. Tapi kalau misalnya ketika dia mengubah keterangannya, konstruksi peristiwa bisa berubah kan. Tapi kalau misalnya alat dukung tadi itu, bukti-bukti pendukung itu didapatkan, maka akan lebih mudah untuk mengonstruksikan peristiwanya," jelas Taufan.

Meski begitu, Taufan menegaskan, Komnas HAM saat ini fokus untuk membuktikan kejadian yang terjadi antara rumah pribadi di jalan Saguling Tiga sampai di rumah singgah di kompleks perumahan Polri, Duren Tiga Jakarta Selatan.

"Walaupun dibandingkan dengan minggu-minggu di awal, ini sudah lebih fokus, udah. Kita bicara antara Saguling Tiga dengan Duren Tiga saja ini, jangan dikaitkan kemana-mana lagi," katanya. 

Artikel ini telah tayang dengan judul Komnas HAM: Ada Dugaan Pengaburan Fakta Pembunuhan Brigadir J.

Selain pembunuhan Brigadir J, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.