ACEH - Pemerintah terus berupaya mendukung keamanan dan kesehatan pemudik di tengah pandemi COVID-19, terlebih lagi musim mudik Lebaran 2022 ini. Beberapa hari yang lalu, Kemenkominfo bekerja sama dengan Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, dan instansi lainnya. Mereka mengeluarkan buku panduan mudik aman dan sehat 2022.
Menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, saat ini ada aplikasi mudik mobile InaRisk yang bisa diunduh melalui smartphone. Aplikasi InaRisk bisa digunakan oleh pemudik untuk melihat berbagai informasi mudik, termasuk jalur tol yang beroperasi.
BACA JUGA:
Informasi Mudik dalam Aplikasi InaRisk
"Pemudik bisa mendapatkan informasi jalur mudik utamanya yang terdapat potensi selama perjalanan. Semua informasi sudah ada disitu termasuk jalur-jalur tol baik yg sdh operasi maupun konstruksi," terang Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 pada Rabu, 27 April di Jakarta, dikutip VOI.
Pemerintah juga sudah berupaya untuk memberikan informasi dan panduan seputar mudik Lebaran tahun ini, dan dapat diakses secara gratis melalui tautan resmi dari kementerian, yaitu linktr.ee/mudik2022.
Wiku melanjutkan, masyarakat diharapkan bisa memahami informasi dari pemerintah terlebih dahulu sebelum berpergian mudik. Selain itu, pemerintah juga merilis Instruksi Menteri Dalam Negeri yaitu (InMendagri) No.23 Tahun 2022 yang menyatakan diperpanjangnya pemberlakukan PPKM Level di Wilayah luar Pulau Jawa. Diantaranya wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
"Dimohon agar pemerintah daerah kabupaten atau kota setempat segera menyesuaikan peraturan yang ada dengan hasil assessment level yang diberikan. PPKM ini akan berlaku hingga tanggal 9 Mei 2022," jelas Wiku.
Informasi Bahaya Kebencanaan
Wiku berharap, puasa yang telah dijalani umat muslim selama satu bulan ini dapat menjadikannya kembali ke dalam keadaan yang suci dan termasuk ke dalam orang-orang yang mendapat kemenangan.
InaRisk merupakan aplikasi hasil Kajian Risiko Bencana yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengetahui bahaya kebencanaan di sekitar kita serta upaya yang dapat kita lakukan secara mandiri.
Aplikasi ini menggunakan hasil Kajian yang dibangun oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bersama dengan Kementerian atau Lembaga terkait serta dukungan Organisasi kebencanaan yang ada di Indonesia.