ACEH - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa perang Rusia-Ukrania menyebabkan jutaan manusia mengungsi ke negara lain. Menurutnya, konflik di Ukrania itu berpotensi memicu krisis pengungsi terbesar sepanjang abad.
Jokowi menyampaikannya lewat akun Twitter, @jokowi, Selasa 8 Maret. Dia khawatir timbul masalah kemanusiaan yang besar apabila invasi Rusia ke Ukrania tidak dihentikan.
"Menurut UNHCR, sudah 1,2 juta orang harus mengungsi ke negara lain karena perang di Ukraina. Apabila krisis berlanjut niscaya akan terjadi 'krisis pengungsi terbesar sepanjang abad'. Inilah yang harus kita sama-sama cegah agar jangan sampai terjadi," ungkap Jokowi.
BACA JUGA:
-
| TEKNOLOGI
Peretas Dituduh Serang Kelompok Amal Eropa yang Bantu Pengungsi Ukraina
24 Maret 2022, 09:00 -
| BERITA
Vladimir Putin Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, Pasukan Penjaga Perdamaian Dikirimkan
22 Februari 2022, 12:16
Perang Rusia-Ukraina Adalah Persoalan Ego
Jokowi menjelaskan, korban jiwa dari pihak sipil dan tingginya angka pengungsi dalam perang Rusia-Ukraina disebabkan oleh gagalnya kesepakatan gencatan senjata.
"Gagalnya kesepakatan gencatan senjata di Ukraina bukan hanya mendorong eskalasi konflik bersenjata, tetapi semakin bertambahnya korban jiwa dan krisis kemanusian di Ukraina," ujarnya.
Dia mengatakan, perang bukanlah solusi. Ada jalan lain yang bisa ditempuh untuk menyelesaikan konflik tanpa menonjolkan ego dan kekuasaan.
"Perang adalah persoalan ego, melupakan sisi kemanusiaan, dan hanya menonjolkan kepentingan dan kekuasaan," tuturnya, dikutip VOI.
Invasi Rusia ke Ukraina
Seperti diketahui, Rusia memutuskan melakukan invasi ke Ukrania pada 24 Februari. Eskalasi konflik dimulai ketika sejumlah kota di Ukrania termasuk Odessa, Kyiv, Kharkiv dan Mariupol dihantam ledakan militer Rusia.
Hingga saat ini konflik di Ukrania masih memanas. Terbaru Presiden Rusia Vladimir Putin merilis sejumlah nama negara yang dianggap berseberangan dengan Rusia dalam invasi ke Ukrania.