Publik Kontra dengan Permintaan Pemecatan Sri Mulyani, Bamsoet Menanggapinya dengan Santai
Foto Sri Mulyani (BPMI Setpres/Lukas)

Bagikan:

ACEH – Publik kontra dengan permintaan Ketua MPR, Bambang Soesatyo, untuk mencopot Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Terkait hal tersebut Bamsoet, panggilan Bambang Soesatyo, menanggapinya dengan santai.

Sri Mulyani dianggap tak menghormati lembaga negara karena tidak menghadiri dua kali undangan dari MPR RI. Bamsoet menilai,  maksud MPR yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memecat Sri Mulyani telah dimaknai secara berbeda. Belakangan, publik justru menilai MPR ngambek lantaran anggarannya selaku dipotong Menkeu.

"Santai saja, karena itu sudah dipelintir terlalu jauh. Persoalannya utamanya bukan itu," ujar Bamsoet kepada VOI, Jumat, 3 Desember.

Fokus Bamsoet Adalah Komitmen Sri Mulyani sebagai Pemimpin Lembaga

Bamsoet menjelaskan bahwa poin utama yang disampaikan oleh pimpinan MPR bukan soal anggaran. Ia mengatakan bahwa hal tersebut lebih terkait komitmennya sebagai pemimpin lembaga yang diundang secara resmi oleh lembaga tinggi negara.

Bamsoet mengatakan, Presiden Jokowi bahkan bisa memenuhi undangan MPR, di mana Jokowi merupakan bos dari Sri Mulyani.

"Ini soal penghormatan sesama lembaga negara. Presiden saja selalu menjaga hubungan antar lembaga," kata mantan Ketua DPR itu.

Meski demikian, Bamsoet mengaku tengah membenahi kesalahpahaman tersebut. Namun soal sudah ada pembicaraan dengan Menkeu, Bamsoet tak berkomentar.

"Dan ternyata ada miss komunikasi. Saya sedang selaraskan," demikian Bamsoet.

Sri Mulyani Diundang Dua Kali oleh MPR

Sebelumnya, Sri Mulyani Indrawati sudah buka suara soal keluhan Pimpinan MPR RI mengenai ketidakhadiran dirinya dalam undangan rapat yang membahas anggaran MPR.

Melalui unggahan di akun instagram @smindrawati, Menkeu Sri Mulyani mengakui ada undangan dua kali, yakni pertama pada 27 Juli 2021 bersamaan dengan rapat internal presiden yang harus dihadiri sehingga kehadiran di MPR diwakilkan Wamen.

Kedua, pada 28 September 2021 bersamaan dengan rapat Banggar DPR membahas APBN 2022 dimana kehadiran Menkeu wajib dan sangat penting. Sehingga, rapat dengan MPR diputuskan ditunda.

"Mengenai anggaran MPR. Seperti diketahui tahun 2021 Indonesia menghadapi lonjakan COVID-19 akibat varian Delta. Seluruh anggaran KL harus dilakukan refocusing 4 kali, tujuannya adalah untuk membantu penanganan COVID-19," ujar Sri Mulyani dalam pernyataan yang dikutip, Rabu, 1 Desember.

Sri Mulyani menerangkan, perbantuan COVID-19 dengan klaim pasien yang melonjak sangat tinggi, akselerasi vaksinasi, dan pelaksanaan PPKM di berbagai daerah.

Anggaran, kata Sri Mulyani, juga difokuskan membantu rakyat miskin dengan meningkatkan bansos, membantu subsidi upah para pekerja dan membantu UMKM akibat tidak dapat bekerja dengan penerapan PPKM Level 4.

Artikel ini telah tayang dengan judul Publik Kritik Permintaan Copot Sri Mulyani, Ketua MPR: Santai Saja, Itu Dipelintir Terlalu Jauh.

Selain pendapat Bamsoet soal Sri Mulyani, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh.