Strategi BI Kuatkan Ekonomi Syariah Indonesia
Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

ACEH – Bank Indonesia (BI) memiliki komitmen untuk terus mendukung perkembangan industri berbasis syariah yang juga berhubungan dengan ekonomi syariah di dalam negeri. Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers virtual setelah bertemu Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Jakarta.

Perry menjelaskan bahwa bank sentral (BI) akan memainkan peranan penting dalam tiga hal. Pertama, mendorong produk halal dan fashion halal agar semakin masif di Indonesia.

“Tadi sudah berkoordinasi juga dengan Pak Menteri Perdagangan kami akan menggelar fashion show muslim di beberapa tempat,” ungkap Perry, Selasa, 30 November, seperti dikutip VOI.

Festival Ekonomi Syariah di Seluruh Wilayah Indonesia

Kedua, pengembangan instrumen keuangan sesuai dengan asas dan prinsip-prinsip islami.

“Di bidang keuangan syariah, Bank Indonesia tetap mengembangkan instrumen keuangan di pasar uang, antara lain sukuk Bank Indonesia kemudian juga instrumen lindung nilai dan juga pembiayaan inklusif keuangan syariah,” jelasnya.

Ketiga, rencana penyelenggaraan festival ekonomi syariah secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

“Kami setiap tahun menggelar tiga kali festival ekonomi syariah, yaitu yang berlangsung di kawasan Timur Indonesia, Tengah, dan juga Barat Indonesia. Serta tidak lupa satu kali penyelenggaran ISEF, yaitu Islamic Sharia Economic Festival,” katanya.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, peringkat Islamic Finance Index RI naik pada 2020 dengan menempati peringkat enam dunia. Lalu, untuk industri fashion ada di peringkat ketiga dunia, rekreasi halal di posisi lima, dan kosmetik serta farmasi halal di peringkat enam.

Artikel ini telah tayang dengan judul Ini Tiga Agenda BI Majukan Ekonomi Syariah, dari Pengembangan Instrumen Pembiayaan Hingga Fashion Show Muslim.

Selain ekonomi syariah, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh!