ACEH – Beberapa waktu lalu pemerintah Aceh berterima kasih kepada pemprov DKI Jakarta karena menjadikan nama pahlawan dari Aceh sebagai nama jalan di Jakarta. Pahlawan tersebut adalah Laksamana Malahayati.
“Saya mewakili pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh berterima kasih kepada pemerintah DKI Jakarta, terkhusus kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang telah memprakarsai pemberian nama jalan pahlawan Aceh, Laksamana Malahayati, atau Laksamana Keumalahayati,” ungkap Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, di Banda Aceh, dikutip VOI dari Antara, Selasa, 23 November.
BACA JUGA:
Nova menyampaikan hal tersebut di sela-sela acara peresmian nama Jalan Laksamana Malahayati di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta.
Gubernur Nova mengungkapkan, Laksamana Malahayati adalah seorang perempuan yang menjadi pejuang melawan penjajah. Ia berasal dari Kesultanan Aceh.
“Pada tahun 1585–1604, Laksamana Malahayati memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV,” terangnya.
Berdasarkan sejarah, Malahayati memimpin 2.000 orang dalam pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599. Malahayati juga membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal.
“Dari perjuangan Keumala Hayati itu patut kita dijadikan contoh, apalagi bagi generasi muda sekarang. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjuangan Beliau. Seorang perempuan yang gigih berani dalam mengusir penjajahan,” katanya.
Sejumlah Nama Pahlawan dari Aceh Diabadikan di Jakarta
Ketua Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (TIM) Jakarta, Dr. Ir. Surya Dharma, MBA juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta karena sudah memprakarsai dan mengapresiasi kepada salah satu pahlawan Aceh Laksamana Keumala Hayati.
“Laksamana Malahayati adalah jenderal pertama di dunia seorang wanita yang menjadi panglima angkatan laut. Karena sampai saat ini belum ada lagi panglima perang di dunia,” katanya.
Oleh sebab itu, pengabadian penghargaan dari pemerintah Indonesia oleh pemprov DKI sebagai nama jalan merupakan sebuah penghormatan kepada pahlawan yang berasal dari Aceh.
Sementara, Anies Baswedan mengatakan, peran Laksamana Malahayati dalam menghadapi penjajah patut diapresiasi sehingga namanya didedikasikan.
“Perjuangan yang diberikan untuk bangsa ini sangatlah luar biasa. Seorang perempuan yang pemberani dan gigih dalam memimpin peperangan,” katanya.
Anies mengatakan namanya patut dipermanenkan di salah satu jalan Jakarta menuju Bekasi yang diperkirakan panjangnya sekitar 7,6 kilometer yang melintasi Kelurahan Pondok Kelapa, Kelurahan Duren Sawit, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit dan Kelurahan Cipinang Muara, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
“Bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini tanggal 23 November 2021, nama Jalan Laksamana Malahayati resmi dibuka,” kata Anies.
Menurut Anies, di Jakarta tak hanya nama Laksamana Malahayati yang sudah dipermanenkan. Sebelumnya, ada beberapa nama pahlawan asal Aceh yang juga dipermanenkan, baik sebagai nama jalan maupaun masjid, yaitu adalah Masjid Cut Mutia, Masjid Cut Nyak Dien, Jalan Teuku Umar, Jalan Panglima Polim, dan Jalan Teungku Chik di Tiro.
Dia menyebutkan, dipermanenkan nama pahlawan ini merupakan sebuah bentuk penghormatan yang diberikan kepada mereka, karena sudah berjuang melawan penjajah.
Pergantian nama jalan tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur No. 1242 Tahun 2021 tentang Penetapan Nama Jalan Laksamana Malahayati menggantikan nama jalan Inspeksi Kalimalang sisi utara.
Artikel ini telah tayang dengan judul Pahlawan Asal Aceh Laksamana Malahayati Jadi Nama Jalan di Jakarta, Gubernur Nova Apresiasi Anies.
Selain pahlawan dari Aceh, ikuti berita info menarik dari dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh!