ACEH – Pada Minggu, 14 November, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, meresmikan 19 perpustakaan dan klinik Pancasila yang tersebar di 19 lembaga pemasyarakatan (lapas) di Provinsi Aceh.
“Pembentukan perpustakaan dan klinik Pancasila di lembaga pemasyarakatan ini, untuk menambah pengetahuan warga binaan di lembaga pemasyarakan khususnya di Aceh,” terang Yudian dalam peresmian yang dipusatkan di Lapas Kelas II Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dilansir Antara, Minggu, 14 November.
Harapan Terkait Perpustakaan dan Klinik Pancasila di Lapas
BACA JUGA:
Perpustakaan dan klinik Pancasila tersebut, lanjut Yudian, diharapkan mampu meningkatkan semangat Pancasila seluruh warga binaan lapas di Aceh. Menurutnya, dengan ilmu pengetahuan tentang Pancasila, warga binaan akan memiliki kehidupan yang lebih bagus setelah keluar dari lapas dan kembali bergabung dengan masyarakat.
Kesadaran berbangsa dan bernegara dinilai akan membuat warga binaan memiliki kesadaran untuk belajar dengan nilai-nilai Pancasila. Warga binaan naninya akan menjadi warga negara yang mempunyai hak seluas NKRI.
Di sisi lain, ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat di Aceh termasuk di Tanah Air, agar kembali mengamalkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia berharap dengan pengamalan nilai Pancasila, akan membangun kembali jiwa semangat gotong-royong di masyarakat, membangun jiwa pengorbanan berbangsa dan bernegara, termasuk jiwa disiplin atau tepat waktu, kata Yudian.
Artikel ini telah tayang dengan judul BPIP Resmikan Perpustakaan dan Klinik Pancasila di 19 Lapas di Aceh.
Selain klinik Pancasila di lapas Aceh, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!