Memperkirakan Wajah Manusia 1000 Tahun Lalu dengan Rekonstruksi Wajah
Ilustrasi (unsplash)

Bagikan:

ACEH - Beberapa peneliti melakukan penelitian terhadap fosil manusia dari abad pertengahan. Dari hasil pengamatan tersebut, kita bisa melakukan perjalanan sejarah dengan memperkirakan seperti apa wajah manusia yang hidup seribu tahun lalu.

Tim peneliti itu dipimpin Richard Taylor, Natasha Bilson, serta Dr Chloe Duckworth. Sementara, fosil-fosil itu ditemukan oleh para penggali yang bekerja di taman belakang Kota Masham, Yorkshire, Inggris.

Mengutip Express, situs di sekitar alun-alun kota itu konon pernah jadi kuburan di periode Anglo-Skandinavia. Fragmen tulang manusia berjenis kelamin laki-laki ditemukan terkubur di bawah tulang-tulang hewan, macam sapi, domba, dan kambing-kambing berusia dua ratus tahun.

Richard Taylor mengatakan, lokasi itu kemungkinan juga pernah menjadi rumah jagal.

"Itu memberitahu kita apa yang ada di bawahnya mungkin lebih tua ... Jadi saya sangat yakin penguburan ini lebih tua dari 1200," terang Taylor.

Perkiraan Wajah Manusia Zaman Dahulu

Para peneliti yang tergabung dalam tim The Great British Dig More4 awalnya memperkirakan pria itu berusia di atas 45 tahun. Kesimpulan diperoleh dari kondisi gigi geraham sang pria yang sangat susut.

Namun, pemeriksaan tubuh yang lebih menyeluruh menunjukkan pria itu nampaknya jauh lebih muda. Selanjutnya, hasil rekonstruksi wajah manusia purba menunjukkan bentuk wajah laki-laki itu tak berbeda jauh dengan manusia modern.

Ahli osteologi di tim ini, Lizzy Craig-Atkins, mengatakan panggul pria itu membuktikan bahwa ia lebih muda.

"Itu menunjukkan mereka mungkin berusia sekitar 30 hingga 40 tahun."

Profesor Caroline Wilkinson melakukan pemindaian sisa-sisa tengkorak itu untuk merekonstruksi bentuk wajah sang manusia purba.

Ia mengaku terkejut dengan hasil yang ditemukan bahwa ternyata tak ada perbedaan signifikan antara manusia hari ini dengan manusia purba.

Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Rekonstruksi Fosil Peneliti Inggris Mungkin akan Ubah Persepsi Kita soal Wajah Manusia Purba. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!