ACEH - Orang tua biasanya marah saat anaknya tak mau belajar dan disiplin. Jika anak sedang kehilangan motivasi, hal yang harus dilakukan bukanlah memarahi, melainkan memotivasi mereka. Cara memotivasi juga perlu diperhatikan: jangan dengan amarah dan kekerasan!
Kekerasan dan bukanlah jawabab. Kekerasan, baik verbal maupun nonverbal, bisa melukai batin dan fisik anak sehingga membekas hingga dewasa. Dikutip VOI dari Parenting, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memotivasi anak agar mau disiplin dan belajar, tanpa kekerasan.
BACA JUGA:
Tips Memotivasi Anak Belajar Tanpa Kekerasan
Aturan jelas
Tanpa aturan, anak akan bingung dan tidak adil juga jika Anda hanya menyalahkannnya. Aturan juga memudahkan Anda untuk mengingatkan anak bila ia melakukan kesalahan.
Aturan realistis
Aturan ini jangan mengada-ada, menyulitkan anak, dan mengabaikan haknya sebagai anak. Misalnya, tiap hari anak harus belajar meski waktu liburan sekolah. Atau, anak masih usia 3 tahun, tapi sudah harus bisa membereskan pakaian sendiri. Tentu saja, dia akan kesulitan.
Ada baiknya, jika aturan ini dibicarakan bersama anak. Beri alasan mengapa aturan itu dibuat. Misalnya, ia wajib membereskan buku-buku dan baju sekolah di malam hari agar tidak ada buku atau alat tulis yang tertinggal dan bisa berangkat sekolah tepat waktu.
Aturan konsisten
Jangan angin-anginan sesuai suasana hati orang tua. Misalnya, karena kebetulan ada acara TV bagus pada waktu jam belajar anak, Anda membiarkan TV dihidupkan. Anak menangkap bahwa aturan bisa dibelokkan.
Ada konsekuensi
Anak boleh ikut menentukan konsekuensi jika melanggar disiplin. Orang tua perlu mengingatkan dan menjalankan tegas konsekuensi ini. Namun, buatlah konsekuensi yang adil, logis, dan bisa memberi efek jera, bukan menyiksa anak. Konsekuensi bukan hukuman, juga bukan sesuatu yang mempermalukan atau merendahkan dirinya.
Jika anak selesai menjalani konsekuensinya, tak perlu memaksa anak untuk minta maaf atau menceramahinya. Dorong dia untuk berperilaku sesuai aturan.
Beri contoh baik
Anak wajib membereskan kamar tidurnya, tetapi Anda mengandalkan ART untuk membereskan ruang tidur Anda. Ya, itu artinya Anda tidak memberi contoh. Buat diri Anda dan pasangan disiplin terlebih dulu sebelum mendisiplinkan anak Anda.