Berbagai Kesalahan Penyimpanan Telur yang Dilakukan Tanpa Sadar
Ilustrasi (Ahmet Rauf Ozkul/Pexels)

Bagikan:

ACEH - Beberapa orang berpendapat bahwa telur termasuk bahan makanan yang butuh perawatan ekstra dalam penyimpan. Ini diperlukan demi menghindari pertumbuhan bakteri yang bisa menyebabkan penyakit bagi orang yang mengonsumsinya. Namun, masih cukup banyak orang yang belum tahu kesalahan penyimpanan telur yang biasa dilakukan.

Berdasarkan Layanan Keamanan dan Inspeksi Makanan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), seperti dikutip VOI dari ANTARA, berikut ini beberapa kesalahan yang biasa terjadi saat meyimpan telur. 

Kesalahan Menyimpan Telur yang Jarang Disadari

Membeli telur yang tidak disimpan dengan benar

Saat membeli telur, pastikan penyimpanan telur tersebut di toko dilakukan dengan benar. Telur disimpan di bagian berpendingin karena bakteri yang ada di dalam telur bisa berkembang biak dengan cepat pada suhu kamar. Kemungkinan tersebut menjadi kecil jika telur disimpan di dalam suhu dingin.

Tips selanjutnya, usahakan untuk memilih telur Grade A atau AA dengan cangkang yang bersih dan tidak pecah. Saat membeli produk telur, carilah wadah yang tertutup rapat.

Tidak mendinginkan telur setelah sampai di rumah

Setelah membeli telur dari toko kelontong setempat atau melalui jasa pengiriman, Anda perlu segera mendinginkannya. Selain itu, setelah telur didinginkan, maka harus tetap seperti itu. USDA mencatat, telur dingin yang ditinggalkan pada suhu kamar dapat memfasilitasi pergerakan bakteri ke dalam telur dan meningkatkan pertumbuhan bakteri salah satunya Salmonella yang dapat menyebabkan diare, demam, dan kram perut.

Tidak mengatur kulkas dalam suhu yang tepat

Telur tidak hanya perlu didinginkan secepatnya, tetapi juga perlu didinginkan pada suhu yang tepat. Pastikan lemari es Anda disetel pada suhu 4 derajat Celcius atau lebih rendah dan simpan telur di dalam kartonnya. Telur juga harus disimpan di bagian terdingin dari lemari es dan tidak disimpan di bagian pintu, yang cenderung lebih hangat.

Mencuci telur

Mencuci telur tidak diperlukan karena bisa meningkatkan risiko kontaminasi pada pangan ini. Lebih khusus lagi, ketika telur dicuci, airnya bisa masuk ke dalam telur melalui pori-pori di cangkangnya. Selain itu, tidak ada alasan untuk mencuci telur, karena setiap telur sudah memiliki lapisan pelindung.

Telur retak

Bakteri dapat masuk ke telur melalui retakan pada cangkangnya, sehingga Anda tidak boleh membeli atau memasak telur yang retak, meskipun retakannya sangat kecil. Namun, jika Anda melihat satu atau dua telur pecah dalam perjalanan pulang dari toko kelontong, Anda masih bisa menyelamatkan isinya. Cukup pecahkan telur yang retak ke dalam wadah bersih, tutup rapat, simpan dalam lemari es, dan gunakan telur dalam waktu dua hari.

Membiarkan telur terlalu lama

Meskipun Anda mungkin ingin menyiapkan semua bahan makanan jauh sebelum Anda berniat memasaknya, pastikan Anda tidak menyimpan telur dari lemari es selama lebih dari dua jam.

Membekukan telur

Ada banyak makanan yang dapat Anda bekukan, tetapi membekukan telur utuh atau hanya kuningnya bukanlah hal yang disarankan. Membekukan telur mentah akan merusak cangkangnya, sementara membekukan kuning telur mentah membuatnya tidak dapat digunakan dalam resep.