Mengenal Efek Samping Terlalu Banyak Konsumsi Protein
Ilustrasi makan berprotein (Unsplash/Mark DeYoung)

Bagikan:

ACEH - Protein punya peran yang penting bagi penguatan tulang, otot, dan kulit. Protein merupakan salah satu makronutrien. Nutrisi ini bertanggung jawab atas ribuan reaksi kimia yang berfungsi untuk memastikan tubuh bekerja dengan baik. Namun, Anda juga perlu tahu bahwa ada efek samping terlalu banyak protein bagi tubuh.

Orang yang bukan atlet rata-rata diperbolehkan mengonsumsi makanan berprotein seberat 2 gram dikali berat badan dalam sehati. Jika Anda punya berat badan 70 kilogram, Anda bisa mengonsumsi antara 125--140 gram makanan berprotein, contohnya ikan.

Dikutip VOI dari Eating Well, rekomendasinya konsumsi antara 10--35 persen kalori harian dari protein. Berdasarkan analisis terkait 32 penelitian mengenai konsumsi protein, terlalu banyak mengonsumsi protein tidaklah direkomendasikan. Kelebihan protein tidak akan berguna, malah bisa mengganggu kesehatan Anda. Berikut, tanda yang bisa jadi peringatan kalau Anda terlalu banyak konsumsi makanan berprotein.

Efek Samping Terlalu Banyak Protein dalam Tubuh

1. Sering buang air kecil

Sering buang air kecil karena terlalu banyak makan makanan berprotein bisa membuat ginjal memproses begitu banyak protein sehingga kelebihannya menumpuk. Penumpukan protein di ginjal menciptakan lingkungan yang jauh lebih asam di ginjal. Peningkatan produksi asam bisa menyebabkan masalah pada tulang dan hati.

Selain sering buang air kecil, mudah haus juga efek samping kebanyakan makan protein. Namun, menurut sejumlah peneliti, protein nabati efek negatifnya lebih rendah dibandingkan protein hewani.

2. Memengaruhi suasana hati

Seperti yang dipaparkan pada pembuka, bahwa protein bertanggung jawab pada hormon yang memastikan tubuh bekerja dengan baik. Menurut American Medical Association, diet tinggi protein, tinggi lemak, dan rendah karbohidrat selama setahun mengalami lebih banyak kecemasan, depresi, dan suasana hati buruk dibandingkan aturan diet rendah lemak, tinggi karbohidrat, protein sedang.

3. Sembelit

Diet tinggi protein seringkali rendah serat, terutama ketika sumber protein berasal dari produk hewani. Ini bisa memengaruhi sistem pencernaan Anda. Efek konsumsi rendah serat paling umum adalah sembelit atau susah buang air besar. Kecuali Anda mencampurkan protein nabati yang mengandung serat seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, dan biji-bijian.

4. Berat badan naik

Seorang ahli saraf, Sandra Aamodt, Ph.D. mempelajari hubungan antara berat badan dan otak. Menurutnya, untuk menurunkan berat badan perlu mengubah perilaku jangka panjang. Jika diet hanya bertahan beberapa minggu ke depan, tak ayal berat badan akan mudah naik kembali. Otak akan mengikuti perubahan perilaku, dan ini perlu dilakukan secara bertahap tetapi konsisten.

5. Sering lelah

Apakah jam tidur Anda semalam cukup, tetapi tetap merasa lelah sepanjang waktu? Bisa jadi tanda terlalu banyak konsumsi protein. Makan banyak protein bisa membuat tubuh lelah, alasannya protein banyak terlalu membebani kerja ginjal, hati, dan jantung. Sedangkan makan terlalu sedikit karbohidrat bisa memengaruhi otak, jadinya susah fokus dan tidak berenergi.

6. Mulut bau

Dikenal istilah bagi pediet keto, ‘nafas keto’. Ini terjadi ketika seseorang fokus konsumsi protein dan lemak daripada karbohidrat sehat. Oleh karena itu tubuh harus menyesuaikan dan menghasilkan keton yang berbau tidak sedap.

Pernahkah mengalami 6 tanda di atas? Maka dianjurkan untuk menemukan pendekatan diet yang lebih seimbang dalam hal konsumsi makronutrien. Ini akan membuat tubuh bekerja secara harmonis dan meminimalisir risiko buruk pada kesehatan.

Artikel ini telah tayang dengan judul 6 Efek Samping Terlalu Banyak Makan Protein.

Selain efek samping terlalu banyak protein, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh.