Intensitas Bercinta Bukan Ukuran Kebahagiaan Pasangan
Ilustrasi pasangan bahagia sering bercinta (Unsplash/Jeremy Banks)

Bagikan:

ACEH – Salah satu yang penting dan kerap mendapat perhatian dalam hubungan pernikahan adalah seks. Namun, tahukah Anda bahwa intensitas bercinta bukan ukuran dari tingkat kebahagiaan sepasang suami istri? Menurut ahli, ada hal lain bisa menentukan kebahagiaan pasangan.

Menurut Isadora Alman yang merupakan terapis seks, pernikahan, dan keluarga serta dosen, seks bukan satu-satunya kebahagiaan dari pasangan. Data tersebut juga berdasarkan pengalaman beberapa kliennya.

Dikutip VOI dari Psychology Today, menurut Alman menjelaskan bahwa hubungan yang baik dan saling melengkapi kebutuhan masing-masing membuat hubungan tersebut lebih langgeng.

Kebahagiaan Tak Hanya Soal Intensitas Bercinta

Dia juga menambahkan, “berteman” dengan pasangan lebih menyenangkan. Teman baik Alman juga merasa bahagia dengan pasangan lamanya. Mereka tidak bisa lagi melakukan hubungan seksual, tetap bertengkar, pernah merasa terasing, tetapi mereka dapat duduk mesra berdua di sofa. Keduanya saling menyentuh dan saling memandang untuk konfirmasi kehangatan dalam hubungan mereka.

“Mereka sangat terhubung secara emosional, bahkan secara fisik, tutur Alman.

Hubungan tanpa persanggamaan seperti hubungan yang suci, tetapi bukan hal tersebut yang ingin ditekankan oleh Alman. Yang dia garis bawahi adalah ada hubungan yang hangat dan memuaskan di antara dua orang meski tidak ada seks, tetapi ada sesuatu yang membara dan menyatukan mereka.

Menjadi Pasangan Bahagia

Alman menyarankan, jangan mengucilkan seseorang atau pasangan Anda dengan ukuran keintiman seksual. Hubungan yang dijalin tanpa pernah menyerah jelas membuat pasangan lebih bahagia.

Dalam tulisan Alman sebelumnya, ia menyatakan bahwa lebih dari 10 persen pasangan berkomitmen jarang bercinta atau tidak sama sekali, tetapi menganggap diri mereka berada dalam hubungan yang bahagia.

Saat bersama pasangan, seks bersama pasangan adalah kenikmatan tubuh dengan tujuan orgasme. Tetapi keintiman, jauh lebih sulit untuk dicapai daripada sekedar memuaskan diri di ranjang.

Keintiman, menurut Alman, melibatkan diri Anda dan pasangan untuk saling mengenal. Mulai dari mengenali harapan, keinginan, ketakutan, hingga kelemahan. Tidak hanya mengenal, tetapi juga menerima orang lain –khususnya pasangan Anda- di dalam dan luar.

Artikel ini telah tayang dengan judul Apakah Pasangan Bahagia Sering Bercinta? Ini Jawaban Menurut Ahli.

Selain intensitas bercinta pasangan bahagia, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh!