ACEH - Australia mulai membuat inovasi canggih vaksin COVID-19 tanpa harus disuntikkan ke tubuh penerima. Vaksin tanpa suntik ini kini mulai diuji coba.
Uji coba vaksin COVALIA fase 1 digelar serentak di 3 tempat yaitu Scientia Clinical Research di Sydney, Telethon Kids Institute di Perth, dan Women's and Children's Hospital di Adelaide. Vaksin ini berbasis gen menggunakan sekuens DNA virus SARS-CoV2.
BACA JUGA:
Jika tak disuntikan, lantas bagaimana cara vaksin bisa masuk ke dalam tubuh?
Cara Kerja Vaksin COVID-19 Tanpa Suntik
Dilansir dari News.com Australia, Selasa, 29 Juni, vaksin ini tidak memakai suntikan, melainkan jet spray atau semprotan bertekanan tinggi.
Saat disemprot dengan tekanan tinggi, vaksin akan menembus ke dalam kulit dan akan diserap sel tubuh. Kemudian kode DNA akan menghasilkan protein yang memicu imunitas tubuh.
Sebelumnya, vaksin semprot ini sudah dipakai teknologinya di Amerika, namun baru diuji di Australia. Uji coba ini dipimpin oleh University of Sydney.
Vaksin COVALIA ini dirancang oleh perusahaan bioteknologi Technovalia dan rekanan BioNet yang mengembangkan vaksin DNA.
Dalam uji coba tahap satu, dibutuhkan 150 relawan. Setiap orang diberikan 2 dosis vaksin dengan jeda waktu 1 bulan. Jika sukses, maka akan berlanjut dengan fase 2.
"Study COVALIA ini adalah tonggak sejarah yang penting," ujar Kepala peneliti University of Sydney, Nicholas Wood.
Artikel ini telah tayang dengan judul Canggih! Vaksin COVID-19 Tanpa Suntik Mulai Diuji Coba.
Selain berita soal vaksin COVID-19 tanpa suntik, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!