Presiden Zelensky Optimistis Rebut Kembali Wilayah yang Diduduki Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Sumber: president.gov.ua)

Bagikan:

ACEH - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menungkapkan kondisi mental pasukannya tidak runtuh. Menurut Presiden Zelensky mereka akan merebut wilayah-wilayah yang telah diduduki oleh Rusia, setelah pertempuran antara Rusia dan Ukraina bergeser dari Kyiv ke wilayah timur hingga selatan.

Ukraina telah terbantu oleh persenjataan dari pihak Barat. Dengan bantuan tersebut mereka berhasil maju 10 km (6 mil) menuju Melitopol yang diduduki Rusia di Ukraina selatan. Hal tersebut disampaikan oleh kata wali kotanya dalam video yang diunggah melalui Telegram dari luar kota.

Presiden Zelensky Terkait Perang dengan Rusia

Presiden Zelenskiy telah mengumpulkan warga dengan pesan video harian. Dirinya, kata Zelensky, telah mengunjungi pasukan di Mykolaiv selatan, sekitar 550 km (340 mil) selatan Kyiv.

"Suasana hati mereka terjamin: mereka semua tidak meragukan kemenangan kita," terang Zelensky dalam sebuah video pada Minggu, dikutip VOI dari Reuters, 20 Juni.

"Kami tidak akan memberikan selatan kepada siapa pun, dan semua milik kami akan kami ambil kembali," tegasnya.

Di wilayah Mykolaiv dan Odesa, Presiden Zelensky menjelaskan bahwa dirinya telah mendengar laporan mengenai kehancuran akibat serangan Rusia.

"Kerugiannya signifikan. Banyak rumah hancur, logistik sipil terganggu," terangnya.

Rusia Rebut Desa di Sievierodonetsk

Sebelumnya, Rusia mengumumkan keberhasilan mereka merebut sebuah desa dekat kota industri Ukraina, Sievierodonetsk, target utama dalam kampanye Moskow untuk mengendalikan timur negara itu, pada Minggu, dengan kepala Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memperkirakan perang itu bisa berlangsung selama bertahun-tahun.

Menurut keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, pihaknya telah memenangkan Metyolkine, penyelesaian kurang dari 800 orang sebelum perang dimulai. Kantor berita negara Rusia, TASS, melaporkan bahwa banyak pejuang Ukraina menyerah di wilayah tersebut.

Sementara, militer Ukraina mengatakan Rusia memiliki "keberhasilan parsial" di wilayah yang berjarak sekitar enam kilometer (empat mil) tenggara Sievierdonetsk itu.

Setelah gagal merebut ibu kota Kyiv di awal perang, pasukan Rusia telah memusatkan perhatian pada upaya untuk mengambil kendali penuh atas Donbas, yang bagian-bagiannya telah dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia sebelum invasi 24 Februari.

Rencana Rusia terhadap Kharkiv

Di kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, yang terletak di barat laut Lugansk, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan rudal Iskandernya telah menghancurkan persenjataan yang baru-baru ini dipasok oleh negara-negara Barat.

Pasukan Rusia berusaha mendekati Kharkiv, yang mengalami penembakan intens di awal perang, dan mengubahnya menjadi 'kota garis depan', kata seorang pejabat.

"Rusia berusaha menjadikan Kharkiv kota garis depan," kata Vadym Denysenko, penasihat menteri dalam negeri, kepada televisi nasional Ukraina.

Diketahui, Rusia mengatakan telah meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata tetangganya dan melindungi penutur bahasa Rusia di sana dari nasionalis yang berbahaya. Kyiv dan sekutunya menolak itu sebagai dalih tak berdasar untuk perang agresi.

Artikel ini telah tayang dengan judul Pastikan Bakal Rebut Kembali Wilayah yang Diduduki Rusia, Presiden Zelensky: Semua Milik Kami akan Kami Ambil Kembali.

Selain keyakinan Presiden Zelensky, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.