
ACEH - Pada 1 Mei 2022 organisasi kesehatan dunia, WHO, mengumumkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait 228 kasus hepatitis yang terjadi di 20 negara. WHO dan berbagai negara masih melakukan investigasi terhadap penyebab serta perkembangan penyakit hepatitis akut misterius itu.
Terkait dengan fenomena penyakit misterius tersebut, Komisi IX DPR RI meminta pemerintah melakukan penelitian serta pemeriksaan spesimen. Hal tersebut disampaikan oleh anggota komisi IX DPR, Netty Parasetiyani Aher.
"Pemerintah harus menggencarkan penelitian dan pemeriksaan penyebab munculnya penyakit tersebut sebelum menentukan langkah selanjutnya,” terang Netty dalam keterangannya, Senin, 9 Mei, dikutip VOI.
BACA JUGA:
Penelitian terhadap Hepatitis Akut Misterius
Dia menjelaskan, pemeriksaan dan penelitian terhadap spesimen tersebut adalah hal penting yang harus dilakukan agar Indonesia tidak salah langkah dalam mengantisipasi penyebaran penyakit yang telah menyerang berbagai negara di dunia itu. Dia juga meminta pemerintah memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat terkait hepatitis misterius itu.
“Edukasi masyarakat untuk tidak panik dan meningkatkan kewaspadaan. Optimalkan fasilitas, sumber daya dan perangkat pemerintah yang tersedia untuk memberikan informasi yang benar dan jelas pada masyarakat," terangnya.
"Upaya yang dilakukan pemerintah dan kesiapan sistem kesehatan dalam melakukan antisipasi lonjakan kasus agar rakyat dapat berpartisipasi aktif melakukan pencegahan," jelasnya.
Antisitasi Hoaks Hepatitis Akut
Legislator Jawa Barat itu juga meminta pemerintah untuk mengantisipasi beredarnya informasi hoaks tentang penyakit hepatitis yang bisa memicu kepanikan di masyarakat. Misalnya, informasi hubungan penyakit hepatitis akut dengan vaksin COVID-19 yang cukup ramai diperbincangkan.
"Fasilitas serta tenaga kesehatan juga harus disiapkan. Itu dalam rangka agar kasus hepatitis misterius ini tidak semakin meningkat di Tanah Air," tandasnya.