Tekan Penyelewengan Solar Subsidi, Pemerintah Siap Beri Sanksi Tegas
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

ACEH - Langkah tegas akan diberikan kepada siapa pun pihak yang menyelewengkan solar subsidi. Hal itu dilakukan pemerintah sebagai bentuk upaya pengawasan dan pengendalian penggunaan bahan bakar minyak (BBM) tersebut.

"Kami akan mendisiplinkan itu, terutama truk-truk dari perusahaan tambang. Melalui Direktorat Mineral dan Batubara, kami juga akan mengimbau mereka untuk tidak menggunakan BBM subsidi, jika tidak dihiraukan akan kami berikan tindakan tegas," terang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, dikutip VOI dari Antara, Jumat, 8 April.

Tindakan Tegas bagi Penyelewengan Solar Subsidi  

Sejumlah tindakan tegas bisa dilakukan oleh pemerintah guna menjerat para pelaku penyelewengan solar subsidi, mulai dari penghentian operasi hingga pidana. Dalam upaya menjamin ketersediaan solar subsidi dan penyaluran yang tepat sasaran, PT Pertamina (Persero) juga akan membagikan serta mewajibkan pembelian solar subsidi dengan kartu kendali.

Kartu ini akan digunakan untuk mencatat pembelian solar bersubsidi. Pada kartu kendali tercantum nomor polisi kendaraan dan jenis kendaraan. Petugas akan melakukan pencatatan jenis kendaraan, nomor polisi, serta jumlah pembelian solar bersubsidi di SPBU.

Langkah lain yang ditempuh adalah melakukan pengaturan jam pelayanan solar bersubsidi di SPBU serta pelarangan adanya antrean sebelum jam pelayanan.

Menurut dia, bila terdapat penyelewengan solar bersubsidi, maka penertiban pelaku penyelewengan akan ditindak secara tegas oleh pihak kepolisian atau Dinas Perhubungan dan akan memberikan sanksi kepada operator maupun penyalur.

Upaya Tekan Penyelewengan Solar Subsidi

Upaya lainnya adalah melakukan monitoring stok BBM melalui command center, koordinasi PT Pertamina (Persero) dengan penegak hukum dan pemerintah daerah.

Pertamina juga telah membentuk satgas RaFi (Ramadan & Idulfitri) dan menyiapkan berbagai layanan tambahan berupa SPBU siaga, mobil tangki siaga, motorist, SPBU kantong dan rest area yang dilengkapi fasilitas kesehatan bagi para pemudik di beberapa titik jalur mudik saat Lebaran.

Menteri Arifin memastikan BBM subsidi cukup saat Ramadan dan Idulfitri serta memberi sinyal penambahan kuota hingga 10 persen sebagai bentuk antisipasi pemerintah terhadap permintaan yang meningkat karena kegiatan ekonomi yang juga meningkat.

Ia menekankan untuk meningkatkan pengawasan langsung guna mencegah kelangkaan, antrean, hingga potensi penyalahgunaan.