BBM Bersubsidi Bukan untuk Orang Mampu, Menteri ESDM Minta Masyarakat Berperan Aktif
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, melakukan inspeksi mendadak ke SPBU di Kota Bengkulu. (Foto: Dok. Antara/Kementerian ESDM)

Bagikan:

ACEH - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan pentingnya pengawasan serta peran dari seluruh masyarakat terkait pendistribusian bahan bakar minyak (BBM), khususnya BBMK bersubsidi. Arifin meminta masyarakat lebih proaktif jika mendapati adanya penyalahgunaan BBM subsidi di lapangan.

"Kami minta bantuan kepada semua (masyarakat) di sini untuk melaporkan apabila terjadi antrean dan mengingatkan kalau peruntukan BBM subsidi yang sesungguhnya. Sedangkan, masyarakat yang mampu agar tidak mengonsumsinya," terang Arifin saat inspeksi mendadak ke SPBU di Kota Bengkulu, Minggu 10 April, dikutip VOI dari Antara.

Pengawasan Penggunaan BBM Bersubsidi

Arifin Tasrif melaksanakan inspeksi ke tiga SPBU selama di Bengkulu. Ini merupakan kelanjutan dari pemantauan dan pengawasan secara langsung yang dilakukan oleh Menteri ESDM ke lima SPBU di Samarinda, Kaltim, dan empat SPBU di Kalsel pada Kamis 7 April serta empat SPBU di Medan, Sumut, pada Sabtu, 9 April.

Dalam keterangannya, Arifin mengungkapkan bahwa terkait pengawasan BBM bersubsidi, pemerintah akan melakukan langkah tegas terutama yang berkaitan dengan kendaraan operasional industri.

"Dari pusat, kami akan membuat surat peringatan agar industri tersebut menggunakan BBM sesuai dengan peruntukannya," tambahnya.

Hal serupa akan dilakukan pula kepada industri di bawah Kementerian ESDM. Arifin akan mengambil tindakan tegas jika mendapati kendaraan operasional pertambangan menggunakan solar subsidi.

"Kita akan ambil langkah-langkah, pertama akan mengingatkan, kemudian mengawasi, dan kalau masih terjadi penyimpangan, kita ambil tindakan tegas," ujarnya.

Praktik Curang Demi BBM

Arifin juga menyoroti praktik curang berupa modifikasi kapasitas tangki kendaraan yang ikut berperan besar atas terjadinya kelangkaan solar. Untuk itu, ia berjanji akan melakukan evaluasi terhadap sistem dan infrastruktur yang ada saat ini.

"Harus dilihat kendaraan yang mengonsumsi BBM sudah benar atau belum, banyak contoh truk enam roda harusnya isi tangkinya 120 liter, dimodifikasi sampai 400 liter, ini tidak benar," tutur Arifin.

Apalagi, bukan dipakai untuk peruntukannya, sehingga banyak kios di luar SPBU yang tidak resmi. Ke depan, Kementerian ESDM akan evaluasi sistem dan infrastrukturnya.

"Akan kita sempurnakan. Hal ini butuh usaha, tapi yang penting sekarang bagaimana kita bisa mengamankan dulu, karena kita dihadapkan pada situasi krisis mengamankan pasokan energi kita, karena ada konflik geopolitik," ujarnya.