Gubernur Aceh Barat Tidak Mengizinkan RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Gunakan Tempat Tidur Impor
Foto via Antara

Bagikan:

ACEH - Beberapa waktu lalu Bupati Aceh Barat, Ramli M.S., membuat larangan bagi manajemen RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh menggunakan tempat tidur impor bagi pasien. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2022.

“Jangan pakai yang impor, cukup pakai produksi dalam negeri!” terang Ramli di Meulaboh, Jumat 1 April, dikutip VOI.

Penjelasan Bupati Aceh Barat Terkait Pelayanan, Sarana, dan Prasarana Kesehatan

Penggunaan produk impor di rumah sakit membebani keuangan daerah. Terlebih lagi, produk dalam negeri yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pasien masih banyak.

Kebijakan Gubernur Aceh Barat ini juga menjadi bentuk tindak lanjut terhadap arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang produk impor dalam pengadaan barang dan jasa di instansi pemerintah, termasuk pemerintah daerah.

Dia meminta manajemen rumah sakit milik pemerintah daerah dan rumah sakit rujukan di wilayah pantai barat selatan Aceh itu terus membenahi serta meningkatkan kualitas pelayanan, baik segi bangunan maupun peralatan, sehingga lebih baik dan profesional.

Selain sarana dan prasarana, terang Ramli, pelayanan menjadi faktor utama untuk memajukan rumah sakit daerah. Dia juga berharap petugas kesehatan selalu sigap dan ramah terhadap pasien dengan memberikan salam, sapa, dan senyum.

Dia berharap, fasilitas kesehatan yang sudah diresmikan bisa dipergunakan dengan baik dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

"Jangan sampai ada lagi keluhan dari pasien karena kurangnya fasilitas maupun pelayanan yang buruk!" tegasnya.

Fasilitas Kesehatan Cut Nyak Dhien Meulaboh

Direktur RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Ilum Anam, menjelaskan, ada empat fasilitas kesehatan yang diresmikan, yaitu gedung baru rawat inap dengan kapasitas 60 tempat tidur, gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD), gedung Unit Transfusi Darah (UTD), dan sanitasi air bersih.

"Khusus untuk gedung baru rawat inap, kapasitas yang tersedia 60 tempat tidur, setengahnya akan diperuntukkan untuk pasien kelas III, sedangkan 30 lagi untuk pasien kelas I," kata dr. Ilum Anam dikutip dari Antara.

Ia berharap, operasional fasilitas kesehatan ini menjadi solusi atas permasalahan yang sering terjadi di rumah sakit daerah, seperti mengatasi penumpukan pasien karena kurangnya kamar rawat inap.

"Semoga dengan adanya dukungan dari semua pihak serta makin lengkapnya fasilitas yang dimiliki, RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh bisa segera menjadi rumah sakit tipe A dan menjadi kebanggaan masyarakat Aceh Barat dengan pelayanan terbaik," katanya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Bupati Aceh Barat Larang RSUD Meulaboh Gunakan Tempat Tidur Impor untuk Pasien.

Selain larangan Bupati Aceh Barat, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.