ACEH - Hari ini, 30 Maret, Indonesia merayakan Hari Film Nasional. Joko Anwar dari Asosiasi Sutradara Film Indonesia (IFDC) mengatakan bahwa ekosistem film di Indonesia harus mampu terus menumbuhkan para sineas baru supaya industri perfilman Indonesia bisa terus berkembang.
Dia menilai, saat ini Indonesia punya potensi pasar yang besar untuk film, tetapi sumber daya manusia (SDM) atau pemilik talenta berkualitas masih sangat kurang. Oleh sebab itu, dibutuhkan dorongan yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan di dalam ekosistem film Indonesia agar masalah tersebut bisa diselesaikan.
BACA JUGA:
"Jadi action-nya sekarang, ada pelaku industri, produsernya, ada lembaga pendidikan, ada pemerintah itu semua harus membuat sinergitas untuk menghasilkan SDM yang berkualitas. Apakah pendidikan yang panjang, agar kita bisa mendorong swasta untuk membuat inkubasi perfilman, misalnya. Atau mendirikan fakultas, bahkan PH sendiri bisa membuat workshop inkubasi untuk bisa mencetak setidaknya SDM yang bisa mengerjakan proyek mereka," terang Joko dikutip VOI dari ANTARA, Rabu, 30 Maret.
Joko Anwar Soroti SDM di Hari Film Nasional
Joko Anwar mengatakan, metode di industri perfilman Indonesia untuk pembuatan konten audio visual secara profesional masih terbilang kurang memuaskan. Masih banyak pembuat film, khususnya yang menyasar pasar daring, terkesan sembarang memilih SDM untuk terlibat dalam pembuatan konten. Akibat hal tersebut, dikhawatrikan hasilnya kurang maksimal.
Padahal, pasar film Indonesia termasuk dalam sepuluh besar di dunia dengan pendapatan 500 juta dolar AS pada 2019. Tentu momentum dan potensi pasar film khususnya dari film Indonesia besutan anak bangsa harusnya bisa dijaga dan ditingkatkan kualitasnya.
"Untuk menjaga kepercayaan publik Indonesia yang sudah baik sekarang, jangan dirusak. Film semakin laku, series juga banyak, tapi kurang SDM. Sekarang siapa saja bisa diundang, ya nanti hasilnya tidak akan memuaskan. Pasarnya turun lagi, jadi inilah kenapa SDM sangat krusial," ujarnya.
Tentunya ia mengambil langkah kaderisasi calon sineas generasi baru untuk mengambil bagian aktif sebagai ekosistem perfilman di Indonesia menangani masalah kurangnya talenta perfilman yang mumpuni saat ini.
Pelatihan untuk SDM Perfilman
Joko Anwar pun menceritakan sejak 2014 bersama dengan Tia Hasibuan lewat perusahaan filmnya Come and See Pictures sudah membuat kelas khusus untuk para penulis skenario film.
Ia bahkan sudah mengadakan pelatihan penulisan skrip tersebut dalam lima gelombang lamanya dan telah membantu talenta-talenta yang dilatihnya untuk segera terjun ke industri film termasuk dalam proyeknya di Bumi Langit Cinematic Universe (BLCU).
"Sekarang pun kita cari penulis baru lagi untuk ikut tim 'writing' karena yang sebelumnya sudah bekerja profesional, kita ciptakan lagi penulis-penulis baru. Kita juga berencana tahun ini membuat inkubasi untuk mencari SDM jadi sutradara. Jadi memang semua harus barengan, keroyokan, menciptakan SDM. Pemerintah lewat kementeriannya, BUMN seperti PFN, bahkan PH daripada meng-hire sembarang SDM lebih baik ciptakan saja SDM,"tutupnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Peringati Hari Film Nasional, Joko Anwar Berharap Ekosistem Sehat Mampu Lahirkan Sineas Baru.
Selain Hari Film Nasional, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.