Pemecatan Terawan Dinilai Tidak Sah, Pimpinan DPR Minta Polisi Turun Tangan
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (Foto: Nailin In Saroh/VOI)

Bagikan:

ACEH - Beberapa waktu lalu terawan Agus Putranto diberhantikan secara permananen dari keanggoatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK). Menurut pimpinan DPR, pemecatan Terawan itu tidak sah.

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan bahwa pemecatan tersebut sangat berbahaya bagi dunia kedokteran. Dasco mengaku telah mempelajari kasus tersebut. 

"Setelah saya pelajari bisa kita nyatakan pemecatan ini tidak sah. Pertama, itu baru rekomendasi dari majelis etik kedokteran IDI. Kedua, hasil rekomendasi itu harus dieksekusi oleh PB IDI," terang Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 28 Maret, dikutip VOI

"Nah, sementara pengurus lama sudah demisioner, yang baru belum dilantik. Lalu kemudian dibacakan di forum muktamar oleh perangkat yang tidak jelas sehingga menimbulkan kegaduhan," lanjutnya.

Sufmi Dasco Minta Polisi Selidiki Pemecatan Terawan

Seperti diketahui, pemberhentian Terawan dibacakan dalam Sidang Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh pada Jumat, 25 Maret 2022. Terawan dipecat dengan akibat pengobatan dengan metode cuci otak menggunakan alat Digital Substraction Angiography (DSA) dalam pengobatan stroke dan vaksin Nusantara dalam pencegahan COVID-19. 

Menurut Dasco, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mampu memfasilitasi masalah pemecatan dr. Terawan kepada pengurus PB IDI yang baru.

"Karena saya lihat juga pengurus PB IDI yang baru itu kemungkinan bisa mengakomodir atau bisa melakukan komunikasi dengan baik yang difasilitasi Menteri Kesehatan," jelasnya. 

Dia juga akan meminta Polri melakukan penyelidikan terhadap kegaduhan di Muktamar IDI itu, khususnya terkait alasan pemecatan Terawan secara permanen. 

"Karena ini sudah gaduh, saya akan minta pihak kepolisian untuk menyelidiki oknum yang membuat kegaduhan ini dan proses secara hukum. Karena kejadian seperti ini tidak boleh terulang, di mana hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh sebuah organisasi dilakukan oleh perorang-orang," jelas Dasco. 

Harapan Sufmi Dasco terhadao Menteri Kesehatan

Soal pemanggilan IDI ke DPR, Dasco menyerahkannya ke Komisi IX DPR sebagai mitra kerja. Hal tersebut terkait apakah perlu adanya pemanggilan atau tidak. 

"Tapi yang penting, kita nanti minta betul kepada komisi IX untuk melakukan kajian komprehensif terhadap UU Praktek Kedokteran dan UU Pendidikan Kedokteran. Sehingga nanti kita akan lihat sebuah organisasi seperti IDI di mana kedudukan di situ," katanya. 

Sejauh ini, Dasco mengaku belum melakukan komunikasi dengan Terawan. Hanya saja, dirinya sudah berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan. 

"Untuk memastikan Kemenkes memfasilitasi, supaya ini tidak berlarut-larut. Saya percaya Menkes dapat memfasilitasi antara IDI yang baru dengan dokter Terawan sebagai anggota IDI," ungkapnya. 

"Saya bilang (Terawan) masih sebagai anggota IDI. Karena saya anggap pemecatan tidak sah," tandas Sufmi Dasco.

Artikel ini telah tayang dengan judul Sebut Pemecatan Terawan Tidak Sah, Pimpinan DPR Minta Polisi Selidiki Kegaduhan di IDI.

Selain pemecatan Terawan, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.