Mengenal Kemungkinan Penyebab Kram Setelah Seks
Ilustrasi (Pixelfit/istockphoto)

Bagikan:

ACEH - Pria dan wanita bisa mengalami kram perus setelah melakukan hubungan seks. Istilah medis untuk kram yang terjadi sebelum, selama, atau setelah berhubungan seks adalah dispareunia. Ada beberapa penyebab kram setelah seks. 

Dikutip VOI dari Medical News Today, berikut ini adalah beberapa hal yang kemungkinan menjadi penyebab kram atau nyeri setelah berhubungan badan, baik pada pria maupun wanita. 

Beberapa Hal yang Bisa Jadi Penyebab Kram Setelah Seks

Ketegangan otot

Mirip ketika berolahraga, ketegangan otot panggul dan perut saat berhubungan seks terkadang bisa menyebabkan kram. Otot tegang, dehidrasi, atau otot yang bekerja dalam posisi asing bisa menyebabkan kram. Kram ini biasanya hilang setelah beberapa detik atau menit.

Orgasme

Orgasme ternyata juga bisa menyebabkan kram. Orgasme melibatkan kontraksi yang tidak disengaja dari otot-otot di panggul dan dasar panggul. Jika otot-otot ini terus berkontraksi secara intens maka bisa menyebabkan kram sesaat usai berhubungan seks.

Masalah usus

Masalah sistem pencernaan juga bisa menyebabkan kram perut. Sembelit dan gas adalah dua penyebab umum kram perut usai sanggama. Masalah usus lain, seperti sindrom iritasi usus, juga bisa menyebabkan kram.

Masalah kandung kemih

Masalah pada kandung kemih juga bisa menyebabkan rasa sakit setelah berhubungan seks. Kandung kemih berada tepat di depan rahim, dan hubungan seksual terkadang dapat mengiritasinya.

Terlebih lagi, jika seseorang memiliki infeksi saluran kemih atau kondisi yang disebut sistitis interstisial, yang menyebabkan rasa sakit dan tekanan pada panggul dan sistem saluran kemih.

Penyakit infeksi seksual menular

Beberapa infeksi menular seksual (IMS), terutama klamidia dan gonore, dapat menyebabkan kram perut, termasuk setelah berhubungan seksual.

Banyak IMS tidak menimbulkan gejala apa pun, jadi yang terbaik adalah melakukan tes secara teratur. Beberapa IMS juga dapat menyebabkan keluarnya cairan dari penis atau vagina, serta nyeri saat buang air kecil.

Trauma emosional

Terkadang, trauma masa lalu atau masalah emosional seputar seks dapat bermanifestasi sebagai ketidaknyamanan fisik atau rasa sakit selama atau setelah hubungan seksual. Bahkan rasa stres dan kecemasan sehari-hari dapat menumpuk dan menyebabkan ketegangan atau kram otot.