Letusan Susulan Gunung Api Hunga Tonga Bisa Terjadi dalam Beberapa Hari
Gunung berapi bawah laut bernama Hunga Tonga-Hunga Ha'apai (Shane Cronin)

Bagikan:

ACEH - Pada Sabtu, 15 Januari gunung berapi bawah laut bernama Hunga Tonga-Hunga Ha'apai yang ada di wilayah Tonga meletus hingga timbulkan tsunami. Gunung tersebut diprediksi bisa meletus lagi dalam beberapa hari. Namun, ledakan pada Sabtu lalu kemungkinan merupakan ledakan terbesar yang terjadi saat ini.

Shane Cronin, Profesor Ilmu Bumi di Universitas Auckland, menghabiskan enam malam berkemah di Gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai setelah serangkaian letusan terakhirnya pada tahun 2015.

Cronin merupakan bagian dari tim ahli. Dia menjalankan tes di seluruh area guna mempelajari perilaku vulkanik yang terjadi di bawah permukaan laut dan menentukan kemungkinan letusan di masa depan. Berdasarkan temuan tim, "letusan besar" biasanya terjadi kira-kira setiap 1.000 tahun.

Rangkaian Letusan Gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai

Laporan terakhir menyebutkan letusan besar terakhir terjadi sekitar tahun 1.100 lalu. Dengan demikian, sepertinya daerah itu menuju urutan letusan skala besar lainnya.

Minggu ini, rangkaian yang dimulai dengan letusan kecil yang menembakkan asap dan abu ke udara memuncak dalam gelombang besar yang terekam dalam rekaman satelit pada hari Sabtu.

"Ketika saya melihat endapan masa lalu dari gunung berapi ini ... ada bukti banyak, banyak letusan selama setiap episode tersebut," kata Dr Cronin, dikutip VOI. "Jadi masih mungkin ada lebih banyak letusan lagi yang akan datang dalam cerita ini."

Letusan terbaru ini bisa disebut sebagai "letusan besar", tetapi Cronin mengatakan ada kemungkinan bahwa letusan "yang semakin besar" bisa menyusul.

Selama akhir pekan, peringatan Tsunami dikeluarkan di sebagian besar Pasifik, termasuk Selandia Baru, Kanada, dan AS.

Letusan Gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai dan Tsunami Ganggu Internet

Sedikit informasi bisa diketahui tentang tingkat kerusakan atau cedera yang dialami Tonga, yang berpenduduk sekitar 105.000 jiwa, karena akses internet terganggu akibat letusan gunung dan tsunami tersebut.

Internet ke Tonga mengalir melalui kabel bawah laut dari Suva di Fiji. Dr Cronin mengatakan kabel itu sendiri bisa saja rusak atau padam karena kekurangan listrik di seluruh pulau yang disebabkan oleh hujan abu lebat yang juga menghitamkan langit.

Video yang diposting ke media sosial menunjukkan gelombang besar menyapu pantai di daerah pesisir di Pasifik, berputar-putar di sekitar rumah, gereja, dan bangunan lainnya.

Gambar satelit juga menunjukkan letusan besar, dengan gumpalan abu, uap, dan gas naik seperti jamur di atas perairan Pasifik yang biru.