Kazakhstan Memanas, Bagaimana Kondisi WNI di Sana?
Unjuk rasa kenaikan harga bahan bakar di Kazakhstan. (Wikimedia Commons/Esetok)

Bagikan:

ACEH - Kondisi Kazakhstan beberapa waktu lalu memanas akibat unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar dan pengunduran diri pemerintah. Terkait hal tersebut, Kementerian Luar Negeri RI menyebut kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Kazakhstan dalam kondisi baik.

Jubir Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, mengatakan bahwa kondisi WNI di negara tersebut dalam kondisi baik. Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nur Sultan telah melakukan imbauan langkah-langkah yang diperlukan.

"WNI pada umumnya baik dan KBRI sudah mengeluarkan imbauan bagaimana menyikapi perkembangan ini," ujarnya saat dihubungi VOI, Jumat, 7 Januari.

Langkah Indonesia Terkait Situasi Panas di Kazakhstan

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Republik Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan, Fadjroel Rachman, menyebut bahwa total ada 141 WNI di Kazakhstan dan tiga orang di Tajikistan.

Beberapa imbauan dikeluarkan oleh KBRI Nur Sultan bagi WNI di Kazakhstan untuk memastikan keamanan dan keselamatan mereka.

"Berdasarkan arahan Presiden Presiden Jokowi, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi, dan arahan Menlu Retno Marsudi agar kami menyiapkan hotline 24 jam menghadapi situasi ini," terang Duta Besar Fadjroel Rachman.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan menyiapkan semua rencana sampai ke tahap kontijensi untuk menghadapi situasi state of emergency ini," tandas.

Sebelumnya, Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, mengumumkan status darurat pada 4 Januari 2021. Ini berlaku mulai tanggal 5 hingga 19 Januari. Bersamaan dengan itu, diberlakukan pula jam malam pukul 23.00 hingga pukul 07.00 waktu setempat di Kota Almaty dan Provinsi Mangystau, seiring dengan unjuk rasa yang dilakukan masyarakat.