Banjir Akibatkan Jembatan Ambruk, Warga Gunakan Rakit dan Perahu Getek
FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

ACEH - Terjangan banjir membuat jembatan lintas provinsi penghubung Kabupaten Aceh Timur dengan Kabupaten Gayo Lues ambruk. Hal tersebut diungkapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur.

"Jembatan di antara Desa Kliet dan Desa Beurandang, Kecamatan Ranto Pereulak tersebut putus setelah diterjang banjir," terang Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur, Ashadi, dikutip VOI dari Antara, Selasa, 4 Januari.

Dia menjelaskan bahwa pada Senin lalu ketinggian air di wilayah tersebut mencapai satu meter di atas badan jalan. Ambruknya jembatan membuat warga di tiga kecamatan terisolasi.

"Warga tiga kecamatan yang terisolasi tersebut, yakni Kecamatan Peunarun, Kecamatan Serbajadi, dan sebagian besar wilayah Kecamatan Ranto Peureulak," kata Ashadi.

Kendaraan Roda Empat Tak Bisa Melintas Akibat Jembatan Ambruk

Ashadi mengatakan, masyarakat menyiapkan rakit atau perahu getek sebagai alat pengangkut warga dan kendaraan roda dua. Kendaraan roda empat belum bisa melintas.

Selain jembatan tersebut, jembatan antardesa di Kecamatan Indra Makmur dan di Kecamatan Idi Tunong juga ambruk usai dihantam banjir.

Sementara di Desa Buket Seulemak, Kecamatan Bireum Bayeun, badan jalan tertimbun longsor setinggi tujuh meter. Begitu juga di Desa Alue Sentang, badan jalan tertimbun longsor setinggi empat meter.

"Banjir tidak hanya merusak jalan dan jembatan, tetapi juga fasilitas umum lainnya. Banjir juga menelan dua korban jiwa, yaitu bocah berusia delapan dan 13 tahun diseret arus banjir," kata Ashadi.

Artikel ini telah tayang dengan judul Jembatan Penghubung Aceh Timur dan Gayo Lues Ambruk Diterjang Banjir.

Selain jembatan ambruk karena banjir, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh