Jokowi: Indonesia Punya Potensi Besar Jadi Raksasa Digital Setelah China dan India
Presiden RI, Joko Widodo. (Dok. Setpres)

Bagikan:

ACEH – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa Indonesia bisa menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketujuh di dunia pada 2030 jika pertumbuhan digitalisasi sektor ekonomi dan keuangan berjalan dengan cepat dan tepat. Menurutnya, Indonesia bisa menjadi raksasa digital di bawah China dan India.

"Jika kita kawal secara cepat dan tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi raksasa digital setelah China dan India, dan dapat membawa kita menjadi ekonomi terbesar dunia ketujuh di 2030," ujar Presiden Jokowi dalam OJK Virtual Innovation Day di Istana Negara, Jakarta, dikutip dari Antara, Senin, 11 Oktober.

Dalam kesempatan itu hadir pula Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; Sekretaris Kabinet, Pramono Anung; dan para pejabat terkait lainnya.

Raksasa Digital dan Perekonomian Masyarakat

Presiden menjelaskan, saat ini digitalisasi berkembang pesat. Bank digital, perusahaan asuransi digital, perusahaan pembayaran elektronik (e-payment), dan layanan finansial berbasis teknologi (fintech) bermunculan serta mudah dijangkau masyarakat. Namun di tengah pesatnya digitalisasi itu, muncul berbagai penipuan dan tindak pidana keuangan lainnya yang merugikan masyarakat.

Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan OJK dan pelaku industri jasa keuangan agar menjaga dan mengawal perkembangan digitalisasi sektor keuangan supaya bisa tumbuh secara sehat dan berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat.

"Momentum ini harus disambung dengan upaya untuk membangun ekosistem keuangan digital yang kuat dan berkelanjutan, ekosistem yang bertanggung jawab," ujarnya.

Ekosistem ekonomi dan keuangan digital, kata Presiden, harus memiliki kebijakan untuk memitigasi risiko permasalahan hukum dan sosial yang bisa menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Pun, ekosistem digital juga harus memberikan perlindungan kepada masyarakat.

Sementara, untuk menopang perekonomian nasional, pembiayaan dari industri keuangan digital dapat disalurkan untuk kegiatan ekonomi produktif, dan menyasar masyarakat yang tidak terjangkau pelayanan perbankan konvensional.

"Keuangan digital juga dapat membantu pelaku UMKM untuk melakukan lebih banyak transaksi digital yang minim aktivitas fisik, serta membawa UMKM naik kelas dan masuk go digital," ujarnya.

Kepala Negara juga meminta provider atau perusahaan keuangan digital untuk berorientasi Indonesiasentris. Artinya, bisnis dan operasi keuangan digital jangan hanya berpusat di Pulau Jawa saja, tapi juga dapat memberikan pelayanan keuangan digital hingga ke seluruh penjuru tanah air.

"Komitmen keberpihakan dan kerja keras pelaku industri keuangan digital ditunggu oleh pelaku-pelaku ekonomi, utamanya pelaku ekonomi kecil, khususnya juga UMKM untuk segera bangkit dari dampak pandemi COVID-19, dan terfasilitasi untuk memanfaatkan peluang baru yang bermunculan," ujar Presiden Jokowi.

Artikel ini telah tayang dengan judul Presiden Jokowi Optimis Indonesia Bisa Jadi Raksasa Digital Terbesar di Dunia setelah China dan India.

Selain raksasa digital, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!