Dampak "Body Shaming" bagi Kesehatan Mental Korban
Ilustrasi (Pexels)

Bagikan:

ACEH - Tindakan mempermalukan orang lain terkait bentuk tubuhnya, dalam konteks sengaja maupun tidak, dianggap sebagai body shaming. Dampak body shaming yang dilakukan secara terus-menerus bagi sang korban adalah kemungkinan gangguan kesehatan mental.

Dilansir Halodoc, setidaknya ada tiga dampak kesehatan mental yang dialami oleh korban body shaming. Apa sajakah itu?

Dampak Body Shaming bagi Kesehatan Mental

  1. Binge Eating Disorder

Binge Eating Disorder merupakan gangguan kesehatan mental dimana seseorang akan makan terus tanpa henti. Gangguan ini biasanya dialami oleh seseorang yang bertubuh kurus.

Dia akan berusaha menambah berat badan secara instan dengan melahap semua jenis makanan tanpa henti agar cemoohan tentang tubuhnya yang kurus bisa dihentikan. Gangguan ini bisa diatasi dengan bantuan psikolog atau psikiater. 

  1. Anoreksia

Anoreksia adalah dampak body shaming yang terjadi pada seseorang dengan penilaian fisik terlalu gemuk. Orang yang mengalami ini akan berusaha keras agar tubuhnya menjadi kurus.

Mulai dari menghindari makanan hingga memuntahkan kembali semua makanan yang dimakan agar tidak dicerna tubuh. Anoreksia butuh ditangani dengan serius dan tepat oleh psikiater dan terapis.

  1. Depresi

Depresi juga bisa dialami akibat sering terkena body shaming. Korban akan merasa cemas, takut, dan khawatir berlebih terkait penampilan fisik.

Jika terus menerus depresi, ia akan kehilangan semangat hidup sehingga memungkin keinginan bunuh diri muncul lebih lebih besar daripada memperbaiki keadaan.

Untuk itu, bagi siapapun yang masih sering melakukan kebiasaan body shaming, sebaiknya segera hentikan. Sebab hal ini hanya akan merugikan orang lain.

Artikel ini telah tayang dengan judul Jerinx SID Jadi Korban Body Shaming, Ini Dampak Buruknya Bagi Kesehatan Mental. Selain dampak body shaming, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!