Berita Palestina Terbaru: Faksi-Faksi Jalur Gaza Peringatkan Israel Terkait Pembatasan di Wilayah Tersebut
Ilustrasi Hamas di Jalur Gaza, Palestina (Wikimedia Commons)

Bagikan:

ACEH – Pada Selasa, 22 Juni, faksi-faksi Palestina yang ada di Jalur Gaza memperingatkan Israel terkait penundaan pencabutan pembatasan yang diberlakukan di daerah yang dikuasai Hamas, serta menolak proposal pertukaran tahanan.

Peringatan tersebut dikeluarkan setelah pertemuan para pemimpin faksi di Jalur Gaza, membahas perkembangan terakhir gencatan senjata yang dilakukan bulan lalu antara Israel dan Hamas untuk mengakhiri perang Gaza selama 11 hari.

"Kami tidak akan menerima tekanan pada orang-orang kami atau upaya apa pun untuk menghubungkan file satu sama lain," ungkap faksi-faksi tersebut dalam sebuah pernyataan, merujuk permintaan Israel kepada Hamas untuk menyerahkan dua warga sipil Israel serta dua mayat tentara IDF yang ditahan di wilayah Palestina, mengutip The Jerusalem Post, Rabu, 23 Juni. 

Tahanan dengan Tahanan

Mediator PBB dan Mesir mengatakan kepada Hamas, persoalan pembangunan kembali Jalur Gaza mesti dikaitkan dengan perjanjian pertukaran tahanan dengan Israel.

"Tahanan (Israel) ditukar dengan tahanan (Palestina)," tegas faksi menekankan bahwa mereka menolak setiap upaya untuk menghubungkan upaya rekonstruksi dengan pertukaran tahanan.

"Orang-orang kami siap untuk menantang dan memaksakan lebih banyak persamaan. Orang-orang hebat kami tidak akan pernah diam dan musuh akan melihat bahwa kami siap untuk semua pilihan, dan kami akan melawannya dengan segala cara yang populer dan lainnya," lanjut faksi-faksi tersebut.

Di tempat lain, Hamas mengatakan bahwa setelah pertemuan yang digelar di kantor pemimpinnya, Yahya Sinwar, juga memperingatkan Israel supaya tidak berlarut-larut mengenai pelonggaran pembatasan yang diberlakukan di Jalur Gaza.

"Musuh tidak akan berhasil dalam kebijakan pemerasan dan pemukulan tangan, dan kami tidak akan menerima tekanan pada orang-orang kami atau upaya untuk menghubungkannya," tegas Hamas.

Hamas juga mengecam masyarakat internasional, termasuk PBB, karena diduga mengidentifikasikan diri dengan posisi Israel terhadap Jalur Gaza.

"PBB adalah organisasi politik dan kemanusiaan global yang bertanggung jawab untuk mencapai perdamaian dan membantu masyarakat, terutama mereka yang berada di bawah pendudukan. Tidak berkolusi dan mendukung pendudukan terhadap orang-orang tak berdaya yang menjadi sasaran berbagai jenis pemerasan dan pengepungan," kritik Hamas.

Hamas juga meminta Sekjen PBB untuk memaksa Israel mematuhi hukum internasional dan mendukung Palestina.

Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Desak Israel Cabut Pembatasan di Gaza, Militan Palestina: Tahanan Ditukar Tahanan. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!