ACEH - Sri Mulyani, Menteri Keuangan (Menkeu), bersyukur atas terkendalinya kasus COVID-19 pasca-Ramadan dan Idulfitri 2021. Sebab, peningkatan kasus biasanya terjadi ketika momentum hari besar dan libur panjang.
“Kita semua bersyukur bahwa berdasarkan pantauan kasus harian COVID-19 pasca-Idulfitri menunjukan cukup terkendali. Semoga dapat terus terkendali,” ungkap Sri Mulyani saat memberikan tanggapan atas pandangan fraksi DPR terhadap RAPBN 2022 di Kompleks Parlemen Senayan, DKI Jakarta.
BACA JUGA:
Fokus Penggunaan Dana APBN 2021 Tetap untuk Kesehatan
Menurutnya, kekondusifan ini tidak lepas dari larangan mudik yang dibuat oleh pemerintah serta kepatuhan masyarakat untuk tetap disiplin terhadap protokol kesehatan.
“Pemerintah berharap langkah antisipasi dan kesadaran masyarakat untuk tetap menerapkan disiplin kesehatan akan mampu meredam potensi peningkatan kasus harian COVID-19 yang biasanya terjadi pascalibur panjang,” terangnya.
Berdasarkan data dari covid19.go.id, rata-rata kasus harian selama Ramadan serta Idulfitri ada pada kisaran 4.000 hingga 5.000 per 24 jam.
Situasi ini jauh lebih baik dibandingkan kondisi akhir 2020 saat melalui momentum tahun baru dengan rata-rata kasus harian mencapai 10.000 hingga 12.000 kasus per hari.
Pada APBN 2021, pemerintah tetap memprioritaskan sektor kesehatan terkait penggunaan dana.
Dalam anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021, negara mengalokasikan bujet sektor kesehatan sebesar Rp176,3 triliun. Adapun, realisasi hingga 16 April lalu tercatat sebesar Rp18,5 triliun.
Sementara untuk keseluruhan anggaran PEN tahun ini bertotal Rp669,43 triliun yang disebar ke beberapa sektor strategis lain, seperti dukungan bagi UMKM dan koperasi Rp184,8 triliun, program prioritas Rp122,4 triliun, insentif dunia usaha Rp58,4 triliun, serta perlindungan sosial Rp157,4 triliun.
Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Sri Mulyani Lega Kasus COVID-19 'Cuma' 4.000-an per Hari Pasca Lebaran: Semoga Dapat Terus Terkendali. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!