ACEH - Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, merekomendasikan penghentian aktivitas pengajian sebuah organisasi masyarakat di Musala Jabir Al Ka'biy Meulaboh.
Surau ini berlokasi di Desa Drien Rampak, Kecamatan Johan Pahlawan.
BACA JUGA:
"Rekomendasi ini kami sampaikan karena aktivitas pengajian di Musala Jabir Al Ka'biy sudah sangat meresahkan masyarakat, dan berpotensi terjadinya konflik di masyarakat," ungkap Ketua MPU Kabupaten Aceh Barat, Teungku Haji Abdurrani Adian, di Meulaboh, Selasa, 25 Mei, dilansir Antara.
Abdurrani menyampaikan hal tersebut ketika menghadiri rapat bersama Forkompimda, unsur Forum Kominokasi Umat Beragama (FKUB) Aceh Barat, pejabat pemerintah, ulama, tokoh masyarakat, serta pihak terkait lainnya.
Bupati Aceh Barat Akan Menindaklanjuti
Menurutnya, rekomendasi penghentian pengajian itu dilakukan setelah MPU menerima pengaduan dari ratusan warga. Materi yang disampaikan dalam pengajian diduga bertentangan dengan ajaran Islam dan berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan di masyarakat.
MPU kemudian melakukan kajian serta musyawarah guna mengambil solusi terbaik atas persoalan tersebut.
Sementara, perwakilan masyarakat Drien Rampak, Meulaboh yang juga imam masjid Teungku Mukhrizal dalam pemaparannya mendesak agar Forkompimda Aceh Barat segera menghentikan aktivitas pengajian di Musalla Jabir Al Ka'biy.
Selama ini aktivitas di masjid tersebut kerap mendapatkan pertentangan dari masyarakat.
"Kami mohon kepada Forkompimda Aceh Barat, agar aktivitas pengajian di Masjid Jabir Al Ka'biy segera dihentikan," tegasnya.
Bupati Aceh Barat, Ramli MS, didampingi unsur Forkompimda, mengatakan bahwa pihaknya segera menindaklanjuti rekomendasi MPU Aceh Barat, guna mendapatkan solusi terbaik atas persoalan tersebut sesuai aturan hukum dan undang-undang yang berlaku.
Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Aktivitas Pengajian di Musala Jabir Diprotes Warga, Ulama Meradang Minta Forkompimda Aceh Barat Bertindak. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!
