ACEH - Pada Minggu, 31 Juli, Israel menyatakan tuntutan agar panel PBB yang melakukan penyelidikan terhadap perang 2021 dengan militan Palestina dibubarkan, mengutuk pernyataan yang dibuat oleh salah satu anggotanya sebagai anti-Semit.
Dalam sebuah surat kepada Antonio Guterres selaku Sekretaris Jenderal PBB, Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, mengutip komentar anggota komisi penyelidikan Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Miloon Kothari, yang disampaikan dalam sebuah wawancara.
BACA JUGA:
"Kami sangat kecewa dengan media sosial yang sebagian besar dikendalikan oleh lobi Yahudi atau LSM tertentu, banyak uang yang dicurahkan untuk mencoba mendiskreditkan kami," ungkap Kothari dalam podcast Mondoweiss pada 25 Juli, dikutip VOI dari Reuters, 1 Agustus.
Yair Lapid terhadap Komentar Miloon Kothari
Israel memboikot penyelidikan serta melarang penyelidiknya masuk. Disebutkan bahwa temuan sementara panel pada bulan Juni adalah yang terbaru dari serangkaian laporan yang bias.
"Perang melawan antisemitisme tidak bisa dilancarkan dengan kata-kata saja, perlu tindakan. Ini saatnya bertindak, saatnya untuk membubarkan komisi" kata Yair Lapid.
"Komisi ini tidak hanya mendukung antisemitisme, ini memicunya," tegas PM Lapid.
Sementara, juru bicara PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar. Namun, Mondoweiss menerbitkan sebuah surat oleh kepala komisi Navi Pillay. Dia mengatakan bahwa komentar Kothari sengaja diambil di luar konteks.
Sementara, Amerika Serikat dan negara-negara Barat yang lain, termasuk Jerman, Inggris, dan Austria mengutuk pernyataan Kothari sebagai anti-Semit.
"Pernyataan yang tidak dapat diterima ini dengan sedih memperburuk keprihatinan mendalam kami tentang sifat terbuka & cakupan COI yang terlalu luas dan perlakuan HRC yang tidak proporsional & bias terhadap Israel," kicau utusan AS untuk dewan Michele Taylor di Twitter.
Kasus Konflik Gaza 2021
Diketahui, dipicu oleh konflik Gaza 11 hari Mei 2021, mandat penyelidikan mencakup dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) sebelum dan sesudah itu dan berusaha untuk menyelidiki akar penyebab ketegangan.
Sedikitnya, 250 warga Palestina dan 13 orang di Israel tewas dalam pertempuran sengit, di mana gerilyawan Gaza menembakkan roket ke kota-kota Israel, sementara Tel Aviv melakukan serangan udara melintasi daerah kantong pantai.
Artikel ini telah tayang dengan judul PM Israel Yair Lapid Tuntut PBB Bubarkan Panel Penyelidikan Perang Gaza 2021, Alasannya?
Selain Yair Lapid, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.