ACEH - Terjadi angin kencang di Sabang beberapa waktu lalu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sabang mencatat, sebanyak 32 rumah warga mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon dan atap rumah terbang disapu angin.
Menutut keterangan Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Sabang, Syamsu Rizal, cuaca buruk terjadi di wilayah Pulau Weh, Sabang, sejak Jumat lalu. Cuaca masih tidak menentu hingga Selasa lalu.
“Data dari hari Jumat hingga Senin kemarin ada laporan 32 rumah tertimpa pohon tumbang dan juga atap Kantor Bawaslu yang lepas terbawa angin kencang,” terang Syamsu di Kota Sabang, dikutip VOI dari Antara, Selasa, 31 Mei.
Angin Kencang di Sabang Tumbangkan Pohon dan Tiang Listrik
Beberapa rumah rusak berat dan rusak atap karena diterpa angin kencang. Menurut BMKG Aceh, dalam beberapa hari terakhir kecepatan angin mencapai 100 km per jam. Selain itu, lanjut dia, angin kencang juga menumbangkan pohon di jalan sehingga menutup akses di sejumlah gampong, seperti Gampong Jaboi, Balohan, Aneuk Laot, dan Iboih.
"Ada juga banyak laporan pohon dan beberapa tiang listrik yang tumbang memenuhi badan jalan. Sehingga menjadi prioritas kita untuk di atasi terlebih dahulu," katanya.
Langkah evakuasi telah dilaksanakan oleh BPBD Kota Sabang. Selain penanganan darurat, pihaknya juga memberikan bantuan kepada warga dan membersihkan material yang terbawa saat angin kencang.
Biasanya, kata dia, satu regu dengan anggota 12 orang siaga setiap hari. Namun, dalam kondisi cuaca buruk ini pihaknya menyiagakan seluruh personel dalam tiga regu.
“Kami membebaskan badan jalan yang tertutup pohon tumbang, membersihkan rumah yang tertimpa pohon, menutup sementara atap rumah yang terbawa angin dengan terpal," katanya lagi.
Masyarakat Diimbau Waspada
Berdasarkan hasil prakiraan cuaca BMKG Kota Sabang, wilayah Sabang dan sekitarnya masih berpotensi terjadi angin kencang dengan kecepatan maksimum lebih dari 70 km per jam, disertai hujan dengan intensitas ringan dan lebat hingga 1 Juni 2022.
Oleh sebab itu, dia mengimbau seluruh masyarakat agar tetap waspada, menghindari pohon-pohon besar, tiang-tiang pamplet, baliho, dan tiang listrik, serta melakukan langkah mitigasi bencana dan selalu siap siaga.
"Kemudian diharapkan kepada nelayan dan wisatawan agar terus waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas," katanya.