ACEH - Angin kencang menerpa aceh dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, 233 rumah warga di provinsi tersebut mengalami kerusakan ringan hingga berat. Data tersebut disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).
Menurut Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas, kerusakan ratusan rumah warga tersebut tidak hanya karena terpaan angin kencang, tetapi juga tertimpa pohon yang tumbang karena diterjang badai.
“Daerah-daerah di Aceh saat ini masih waspada dan lebih siaga dengan potensi angin kencang di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu seperti ini,” terang Ilyas melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), Jumat, 3 Juni, dikutip VOI dari Antara.
Angin Kencang di Aceh Rusak Rumah dan Robohkan Pepohonan
Dia menjelaskan, cuaca ekstrem berupa hujan deras yang disertai angin kencang mulai melanda Aceh sejak Sabtu, 28 Mei. Hampir seluruh daerah di Aceh terdapat atap rumah beterbangan, pohon-pohon tumbang di jalan, dan ada pula pohon yang menimpa rumah warga sehingga rusak.
Berdasarkan catatan BPBA, dari 233 unit rumah yang rusak, sebanyak 64 rumah mengalami kerusakan berat, 41 rumah rusak sedang, dan 128 rumah rusak ringan.
“Sedangkan total korban yang terdampak sebanyak 151 jiwa dalam 82 kepala keluarga yang tersebar di 12 kabupaten/kota di Aceh,” katanya.
Di Kota Langsa terdapat 17 unit rumah rusak berat, 11 unit rusak sedang dan 13 unit rusak ringan. Di Gayo Lues dua unit rumah rusak berat dan tiga unit rusak ringan, serta di Bener Meriah ada 10 unit rusak sedang dan 27 unit rusak ringan.
Selanjutnya, di Kota Sabang terdapat empat unit rumah rusak berat dan tiga unit rusak ringan, di Pidie Jaya tujuh unit rumah rusak ringan, satu unit rusak sedang, kemudian satu unit rusak sedang di Aceh Barat Daya, 14 unit rusak ringan di Aceh Timur dan satu unit di Aceh Barat yang rusak sedang.
Sementara di Kota Banda Aceh terdapat sembilan unit rumah rusak berat dan satu unit rusak sedang, bahkan salah satu yang rusak berat itu gedung Puskesmas Kuta Alam. Sedangkan di Aceh Tengah ada tiga unit rusak berat, dua unit rusak sedang dan satu unit rusak ringan.
Kemudian di Pidie sebanyak 38 unit rumah rusak ringan, serta di Aceh Besar ada 29 unit rumah rusak berat, 14 unit rusak sedang dan 22 unit rusak ringan.
“Tidak hanya rumah warga, di Kabupaten Aceh Besar juga terdapat empat unit dayah (pesantren) rusak berat dan satu unit gedung sekolah dasar yang rusak ringan,” kata Ilyas.
Waspada Angin Kencang
Sebelumnya, Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad mengingatkan potensi angin kencang masih terjadi di Aceh dalam tiga hari ke depan, meskipun kecepatan angin sudah sedikit rendah dibandingkan beberapa hari terakhir yang mencapai 100 km per jam.
Halnya seperti Kota Banda Aceh, Aceh Besar dan Kota Sabang, namun untuk kecepatan angin masih tetap perlu diwaspadai, terutama untuk Kota Sabang. Kalau di daratan kecepatan angin antara 10-30 kilometer per jam, kata Zakaria.
Apalagi, kata dia, Aceh saat ini masih dalam musim angin barat, sehingga lazim dilanda cuaca buruk berupa angin kencang, sehingga warga perlu meningkatkan kewaspadaan.
“Untuk daerah Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Subulussalam, perlu waspada terhadap hujan sedang dan angin kencang juga," ujar Zakaria Ahmad.
Artikel ini telah tayang dengan judul 233 Rumah di Aceh Rusak Diterpa Angin Kencang saat Cuaca Buruk.
Selain angin kencang di Aceh, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.