ACEH - Seorang tenaga kerja asing (TKA) asal China bernama Wang Yunzhou (40 tahun) dipulangkan ke neganaya setelah sebelumnya menjadi bahan pembicaraan karena tertangkap kamera mengenakan pakaian militer. TKA China ini ada di Indonesia untuk bekerja di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya, Provinsi Aceh.
“Pemulangan TKA ini difasilitasi langsung oleh pihak perusahaan,” terang Kepala Kantor Imigrasi Non Tempat Pemeriksaan Imigrasi Kelas II Meulaboh, Aceh Barat, Azhar, Rabu, 20 April, dikutip VOI dari Antara.
BACA JUGA:
-
| BERITA
TKA China yang Viral Berpakaian Militer di Aceh Dipulangkan ke Negaranya
20 April 2022, 18:41
TKA China Diterbangkan ke Negara Asal
Dia menerangkan, pihak perusahaan memulangkan Wang Yunzhou dipulangkan karena tindakannya telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Proses pemulangannya, lanjut Azhar, dilakukan dari Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Provinsi Banten. Setelah itu, TKA China itu akan diterbangkan ke China.
Azhar menjelaskan, Wang Yunzhou merupakan teknisi atau tenaga ahli di perusahaan induk PT Tianjin di China. Dia datang ke Indonesia untuk melakukan pemeriksaan atau penilaian hasil di lokasi proyek pembangunan PLTU 3-4 Nagan Raya, Aceh.
“Jadi, pria tersebut baru beberapa hari berada di Aceh, dan kini sedang proses pemulangan ke negara asalnya di China,” kata Azhar.
TKA China Iseng Memakai Seragam Militer
Dia menambahkan, motif TKA China itu mengenakan seragam bergaya militer adalah iseng. Dalam keterangannya kepada petugas, Wang Yunzhou mengenakan seragam ala militer karena melihat anggota pengamanan di lokasi proyek PLTU 3-4 Nagan Raya dari TNI berpakaian militer/loreng.
Setelah itu, dia mengenakan pakaian tersebut untuk diperlihatkan kepada temannya, lalu kemudian perbuatannya tersebut direkam oleh seorang temannya menggunakan kamera telepon selular, dan kemudian viral di media sosial.
“Jadi, pelaku ini hanya iseng mengenakan pakaian ala militer. Menurut pengakuan pelaku, seragam ala militer tersebut banyak dipakai oleh pekerja kasar di China dan bebas diperjualbelikan di China,” kata Azhar menuturkan.