Masih Punya Kebiasaan Membentak Anak? Cobalah Beberapa Cara Ini untuk Menghilangkannya
Ilustrasi (Karolina Grabowska/Pexels)

Bagikan:

ACEH – Tingkah anak-anak yang rewel, tantrum, dan tidak mau mendengarkan atau bahkan membantah kerap menjadi alasan bagi orang tua untuk membentak anak-anak.

“Kalau nggak dibentak, mereka nggak akan berhenti atau nggak akan segera bergerak,” begitu kira-kira kata orang tua.

Anak dituntut selalu belajar bertingkah baik sehingga orang tua tidak kesal. Namun, seharusnya bukan hanya anak-anak yang perlu belajar. Orang tua juga harus belajar mengontrol emosi agar tidak membentak anak.

Belajar Mengelola Emosi untuk Menghilangkan Kebiasaan Membentak Anak

Salah satu tugas utama orang tua adalah mengelola emosi diri sendiri. Dengan begitu, orang tua mencontohkan hal yang baik yang bisa membantu anak belajar mengelola emosinya.

“Anak-anak belajar empati ketika kita berempati pada mereka. Mereka belajar berteriak pada kita ketika kita meninggikan suara kita pada mereka,” ujar Laura Markham, Ph.D., psikolog klinis dan penulis Peaceful Parent, Happy Kids: How To Stop Yelling and Start Connecting, dikutip VOI dari Parenting.

Berkomitmenlah kepada anak bahwa Anda akan berusaha menggunakan suara yang stabil dan penuh hormat. Beritahukan kepada si kecil bahwa Anda sedang belajar dan mungkin membuat kesalahan, akan tetapi Anda berusaha untuk menjadi lebih baik. 

Ingatlah, anak-anak bukan manusia dewasa. Mereka belum mampu berpikir seperti Anda. Otak frontal cortex mereka belum sepenuhnya berkembang sebelum usia 25 tahun. Sehingga, emosi mereka masih sering menguasainya dan membuat mereka tidak dapat berpikir jernih. 

Berhentilah menumpuk emosi negatif yang bisa membuat Anda meledak sewaktu-waktu. Anak yang rewel mungkin hanya satu dari sekian penyebab kekesalan Anda. Nah, agar tidak sampai kelepasan “memuntahkan” emosi yang sudah menumpuk di depan mereka, maka segera istrirahatkan diri Anda begitu ada emosi negatif yang dirasakan. 

Berempatilah pada anak ketika mereka mengekspresikan emosinya—emosi apa pun itu—bahkan ketika mereka tantrum atau menangis. Hal ini akan membuat mereka belajar menerima perasaannya sendiri, yang merupakan langkah pertama dalam belajar mengelolanya.

“Begitu anak dapat mengelola emosinya, mereka dapat mengelola perilakunya,” ujar Laura. Hal tersebut akan membuat mereka tidak membuat masalah.

Artikel ini telah tayang dengan judul 5 Cara Belajar Menghilangkan Kebiasaan Membentak Anak.

Selain menghilangkan kebiasaan membentak anak, ikuti berita serta info menarik dari dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh.